
DPRD Surabaya dorong kolaborasi saat pelaksanaan MBG
- Minggu, 19 Januari 2025 18:03 WIB

Saya meminta pola pengawasan terhadap higienitas MBG perlu ditingkatkan.
Surabaya (ANTARA) – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul adanya tragedi keracunan di Sukoharjo, Jawa Tengah.
“Karena ini program pertama secara nasional, peristiwa di Sukoharjo tersebut tidak terjadi di Surabaya. Apalagi, program ini merupakan program pembangunan SDM jangka panjang,” ujarnya saat dihubungi di Surabaya, Minggu.
Thoni, sapaan Arif Fathoni, memandang penting kolaborasi intensif antarpemangku kepentingan dalam pelaksanaan program MBG seperti satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bertugas di Surabaya, Pemkot Surabaya, DPRD Kota Surabaya, dan instansi lain yang ditunjuk guna memastikan MBG yang diberikan kepada siswa higienis.
“Jadikan peristiwa di Sukoharjo sebagai bahan evaluasi yang komprehensif sebagai bahan kehati-hatian. Saya meminta pola pengawasan terhadap higienitas MBG perlu ditingkatkan. Selama program tersebut berjalan di Surabaya, alhamdulillah berlangsung tanpa keluhan,” tuturnya.
Baca juga: Istana sebut Badan Gizi Nasional perketat SOP cegah keracunan
Baca juga: Cara marinasi ayam yang tepat agar terhindar dari keracunan
Ia juga mendorong Dinas Kesehatan Kota Surabaya supaya ikut berperan aktif terhadap program MBG.
“Sejak awal saya mendorong Dinas Kesehatan Kota Surabaya supaya berpartisipasi aktif. Karena dinas kesehatan ini yang bisa menilai kandungan gizi variabel makanan yang diberikan dalam program MBG, termasuk higienisnya,” kata dia.
Menurut Thoni, selain pola masak yang tepat, cara penyajian juga penting untuk menjamin menu MBG higienis.
“Kalaupun proses masaknya sudah bagus, penyajiannya tidak higienis, akan berpotensi menimbulkan peristiwa yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pemangku kepentingan harus mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menyukseskan program MBG ini demi kepentingan bangsa pada masa mendatang.
Sebelumnya, sebanyak 40 siswa SD Negeri Dukuh 03 Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah mengalami mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu MBG pada tanggal 16 Januari 2025.
Mereka diduga keracunan akibat makan ayam marinasi dalam menu MBG tersebut. Menu ayam marinasi kemudian langsung diganti dengan telur setelah kejadian dugaan keracunan tersebut.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Munster: Dua kesalahan pemain, dua gol tercipta
- Kemarin 19:46
Rekomendasi lain
Cara praktis non-aktifkan akun Instagram
- 3 Juli 2024
Daftar 98 pinjol resmi terdaftar OJK terbaru 2024
- 2 Oktober 2024
Fakta dan kronologi peristiwa atas penganiayaan dokter Koas Luthfi
- 16 Desember 2024
Menurut LHKPN, segini jumlah kekayaan Agustiar Sabran Cagub Kalteng
- 23 November 2024
Cara praktis membuat akun m-banking BCA
- 26 September 2024
Penjelasan tentang masa tenggang pada Kartu
- 17 Juli 2024
Profil Tri Rismaharini, calon gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024
- 4 September 2024