
Menteri PU: Irigasi Padi Hemat Air akan diterapkan seluruh Indonesia
- Sabtu, 4 Januari 2025 23:03 WIB

Hemat biaya hanya butuh benih 10 kilogram/hektar (ha), dan hemat waktu panennya lebih cepat karena ditanam bibit muda. Hasilnya terbukti dapat meningkatkan produksi hingga mencapai 11 ton/ha
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan teknik Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) akan diterapkan di seluruh Indonesia setelah sukses dioperasikan dalam proyek percontohan di Daerah Irigasi (D.I) Rentang, Kabupaten Cirebon.
“Bedanya pada cara tanam, pemakaian air berkurang tapi yang produksi gabahnya bisa naik 2 ton. IPHA rencananya diterapkan di seluruh Indonesia karena ini salah satu solusi bahwa hemat air pun bisa maksimal hasilnya, insya Allah saya yakin bisa,” kata Dodi saat meninjau lokasi percontohan IPHA di Daerah Irigasi (D.I) Rentang, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Dody mengatakan penerapan IPHA seluas 85.867 ha di D.I Rentang sejak tahun lalu ini bisa dibilang proyek percontohan yang sukses. Setelah itu, akan dilanjutkan penerapan IPHA di D.I Kamun, Majalengka, seluas sekitar 2.000 ha yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
Baca juga: Bahlil siapkan implementasi B50 guna setop impor solar di 2026
Metode IPHA adalah teknik budidaya padi dengan sistem pengelolaan tanaman, air dan tanah. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan air yang efektif, efisien dan proporsional,
meningkatkan luas areal pertanaman (IP) terutama saat musim kemarau, serta meningkatkan produksi dan pendapatan petani.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Bob Arthur Lombogia mengatakan penggunaan IPHA dapat menghemat penggunaan air sebanyak 30 persen.
“Hemat biaya hanya butuh benih 10 kilogram/hektar (ha), dan hemat waktu panennya lebih cepat karena ditanam bibit muda. Hasilnya terbukti dapat meningkatkan produksi hingga mencapai 11 ton/ha,” kata Bob.
Dengan adanya penghematan air, maka pasokan air yang tersisa dapat dipakai ke areal lain pada musim kemarau sehingga dapat meningkatkan IP hingga 30 persen.
Salah satu petani, Sunaryo, juga menyampaikan penerapan metode IPHA selama satu tahun atau dua kali musim tanam ini memberikan peningkatan hasil panen yang signifikan.
“Alhamdulillah ada peningkatan setelah IPHA sebelumnya 8,4 ton/ha menjadi 9,8-10,5 ton/ha,” katanya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Mentan-Menteri PU dan Wakasad sinergi wujudkan swasembada pangan
- 30 Desember 2024
Menteri PU berharap SPAM Karian-Serpong bisa dibangun mulai 2025
- 27 Desember 2024
Menteri PU tinjau jalan tol fungsional Gending-Kraksaan Probolinggo
- 22 Desember 2024
Peningkatan konektivitas kawasan industri dan investasi dilanjutkan
- 19 Desember 2024
Menteri PU siapkan IJD untuk konektivitas ke sentra-sentra pangan
- 19 Desember 2024
Rekomendasi lain
Ide hadiah Hari Ibu yang bikin Ibu merasa istimewa dan dihargai
- 19 Desember 2024
Tips lunasi utang pinjol dengan cepat dan efektif
- 17 Juli 2024
Kejaksaan Agung buka formasi untuk 9.694 CPNS 2024
- 22 Agustus 2024
Profil Bambang Pacul, politisi PDIP yang dirumorkan ingin hengkang
- 14 Desember 2024
Profil Dharma Pongrekun calon gubernur Independen Jakarta
- 3 September 2024
Rekomendasi & daftar harga mesin cuci satu tabung dari berbagai merek
- 28 September 2024