Puluhan kepala keluarga mengungsi akibat Gunung Garu Sukabumi longsor

Puluhan kepala keluarga mengungsi akibat Gunung Garu Sukabumi longsor

  • Selasa, 24 Desember 2024 00:00 WIB
Puluhan kepala keluarga mengungsi akibat Gunung Garu Sukabumi longsor
Kondisi Gunung Garu yang berada di Desa Sirnasari, Kecamatan Paabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jabar pasca-longsor, Senin, (23/12/2024). ANTARA/Aditya A Rohman

Tanda-tanda akan terjadinya longsor sudah terlihat sejak pukul 11.00 WIB

Sukabumi, Jabar (ANTARA) – Puluhan kepala keluarga (KK) yang berasal dari empat kampung di Desa Sirnasari, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengungsi setelah Gunung Garu longsor, Senin.

“Kampung yang berada di Kecamatan Pabuaran yang terdampak bencana tersebut yakni Kampung Cijambu, Cipalahlang, Lemburpasir dan Kampung Talaga,” kata Kepala Desa (Kades) Sirnasari Bangbang Gunawan, di Sukabumi, Senin.

Menurut Bangbang, total warga yang mengungsi mencapai 90 KK atau kurang lebih 250 jiwa. Mereka mengungsi di tiga lokasi berbeda seperti bangunan madrasah, sekolah maupun masjid.

Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi Pemdes Sirnasari dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pabuaran memilih mengungsikan warga, khawatir terjadi longsor susulan yang bisa menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Baca juga: BNPB: 2.500 korban bencana di Sukabumi harus direlokasi

Baca juga: Mensos serahkan dana bantuan untuk korban banjir dan longsor Sukabumi

Ia menjelaskan, pemicu Gunung Garu longsor itu selain kondisinya sudah minim pepohonan juga dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan deras, sehingga kondisi tanah menjadi labil dan akhirnya longsor.

“Tanda-tanda akan terjadinya longsor sudah terlihat sejak pukul 11.00 WIB, sehingga warga sudah melakukan antisipasi dan bergegas menjauh. Tiga jam kemudian atau pukul 14.00 WIB, longsor pun benar-benar terjadi,” tambahnya.

Selain mengancam puluhan rumah warga, longsor juga berdampak terhadap 15 hektare lahan pertanian yang berada tepat di bawah kaki gunung tersebut. Pihak Pemdes Sirnasari mengimbau warga agar untuk sementara menjauhi lokasi demi keselamatan.

Baca juga: Rumah dan bengkel warga Agam tertimbun tanah longsor

Baca juga: Kabupaten OKU Selatan tetapkan status siaga darurat banjir dan longsor

Baca juga: Menteri LH tanam bambu di Trenggalek untuk mitigasi longsor

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Korban Tewas Bencana Sumatera Capai 1.006 Orang, 217 Masih Hilang

    Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update korban meninggal dunia imbas bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hari ini, total korban mencapai 1.006 orang. “Hari…

    Koalisi Sipil Minta Prabowo Tetapkan Banjir Sumatera Sebagai Bencana Nasional

    KOALISI masyarakat sipil yang tergabung dalam Posko Nasional untuk Sumatera menilai pemerintah lamban menangani banjir Sumatera. Padahal, bencana yang menghantam tiga provinsi Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *