BNPB: Tanggul laut jebol di Tulang Bawang ditambal dengan geobag

BNPB: Tanggul laut jebol di Tulang Bawang ditambal dengan geobag

  • Rabu, 18 Desember 2024 00:58 WIB
BNPB: Tanggul laut jebol di Tulang Bawang ditambal dengan geobag
Petugas berada di kawasan yang digenangi air akibat jebolnya tanggul pembatas di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (14/12/2024) ANTARA/HO-BNPB

Berdasarkan laporan yang diterima BNPB diketahui bahwa ada sepanjang 300 meter tanggul yang jebol

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ratusan meter tanggul penahan air laut yang jebol di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung akan ditambal sementara dengan geobag atau kantung dari serat sintetis berisi material pasir dan batu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa malam, mengatakan bahwa perbaikan sementara ini dilakukan atas kerja sama petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas teknis di Provinsi Lampung.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung sudah menyiapkan sebanyak 1.000 buah geobag yang diharapkan dapat menahan arus air sehingga tidak terus masuk ke pemukiman warga di Kabupaten Tulang Bawang.

Berdasarkan laporan yang diterima BNPB diketahui bahwa ada sepanjang 300 meter tanggul yang jebol di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung akibat pasang air laut, pada Jumat (13/12) pagi.

Baca juga: Tiga alat berat perbaiki tanggul jebol genangi 900 rumah di Cilacap

Jebolnya tanggul ini mengakibatkan sebanyak 1.613 rumah warga terendam air laut, yang saat ini ketinggiannya dilaporkan masih setinggi mata kaki – betis orang dewasa atau sekitar 20-30 centimeter.

Selain mengupayakan perbaikan tanggul, Abdul mengungkapkan bahwa proses pendataan juga akan dimaksimalkan oleh tim petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulang Bawang. Setidaknya sampai dengan Senin (16/12) dilaporkan ada 6.452 orang warga terdampak dan belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.

Ribuan orang warga itu memilih menetap di rumah masing-masing yang tersebar di 15 desa dalam wilayah Kecamatan Dante Teladas dan Kecamatan Rawa Jitu Timur; seperti Desa Bratasena Adiwarna, Bratasena Mandiri, Sungai Burung, Pasiran Jaya, Way Dente hingga Desa Bumi Dipasena Agung dan Bumi Dipasena Utama.

Pihaknya menilai hasil pendataan tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah supaya penyaluran bantuan logistik barang kebutuhan pokok bisa tepat sasaran.

Baca juga: BNPB upayakan segera perbaiki tanggul yang jebol di Ponorogo

Baca juga: BPBD Cilacap tangani tanggul Sungai Jakadenda yang jebol di Bulaksari

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Korban Tewas Bencana Sumatera Capai 1.006 Orang, 217 Masih Hilang

    Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update korban meninggal dunia imbas bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hari ini, total korban mencapai 1.006 orang. “Hari…

    Koalisi Sipil Minta Prabowo Tetapkan Banjir Sumatera Sebagai Bencana Nasional

    KOALISI masyarakat sipil yang tergabung dalam Posko Nasional untuk Sumatera menilai pemerintah lamban menangani banjir Sumatera. Padahal, bencana yang menghantam tiga provinsi Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *