Jaktim gelar rakor penanganan tawuran

Jaktim gelar rakor penanganan tawuran

  • Selasa, 19 November 2024 19:05 WIB
Jaktim gelar rakor penanganan tawuran
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Tawuran di Kantor Wali Kota Jaktim, Selasa (19/11/2024). ANTARA/Syaiful Hakim

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar rapat koordinasi penanganan tawuran yang melibatkan kelompok masyarakat dan pelajar di wilayah tersebut.

Rakor dihadiri aparat Kepolisian, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Timur, Satpol PP dan sejumlah camat. Rakor dipimpin loleh Wali Kota Jaktim M Anwar di Kantor Wali Kota Jaktim, Pulogebang, Cakung, Selasa.

Rapat koordinasi itu digelar menyusul adanya tawuran antara warga Kebon Singkong, Duren Sawit dan warga Cipinang Jagal, Pulogadung, pada Senin malam (18/11). Bahkan, aksi serupa terjadi pada Minggu (10/11) yang menyebabkan seorang remaja tewas tertabrak kereta.

“Seluruh Forkopimko (Forum Komunikasi Pimpinan Kota) Jaktim yang difasilitasi oleh Wali Kota Jaktim membahas penanganan tawuran. Rakor itu juga dihadiri oleh camat dan lurah,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur (Jaktim) Budhy Novian usai mengikuti rakor tersebut.

Menurut dia, tawuran ini menjadi salah satu yang mengkhawatirkan sehingga perlu penanganan yang lebih optimal lagi dengan melibatkan semua elemen masyarakat.

Baca juga: Tawuran antar warga kembali terjadi di Jakarta Timur
Baca juga: Buntut tawuran di Duren Sawit, seorang tewas akibat tertabrak kereta

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Budhy Novian saat memberikan keterangan pers usai Rapat Koordinasi Penanganan Tawuran di Kantor Wali Kota Jaktim, Selasa (19/11/2024). ANTARA/Syaiful Hakim

Untuk jangka pendek, pihaknya bersama Kepolisian dan aparat kewilayahan (camat dan lurah) mengoptimalkan penjagaan di lokasi rawan tawuran, seperti di Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Di lokasi tersebut sempat tawuran antara warga Kebon Singkong, Duren Sawit dengan warga Cipinang Jagal, Pulogadung, pada Senin malam (18/11).

“Ini untuk mencegah agar warga tidak melakukan tawuran. Kalau nanti ada gejala (akan tawuran) agar segera melaporkan, sehingga penanganannya bisa lebih baik,” kata Budhy.

Dia pun menyayangkan tawuran yang terjadi akhir-akhir ini melibatkan anak-anak muda yang masih belia (di bawah 16 tahun) yang seharusnya fokus untuk belajar.

“Mereka begitu berani dan juga cenderung agak brutal ya ketika dia menenteng-nenteng senjata tajam tanpa ada rasa takut, tanpa belas kasihan, mereka saling berhadap-hadapan,” ujarnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *