Dolar mundur di Asia dipicu ekspektasi jeda kenaikan suku bunga Fed

Singapura (ANTARA) – Dolar AS mundur dari tertinggi dua bulan di sesi Asia pada Kamis sore, karena investor memangkas taruhan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan ini, meskipun pemungutan suara persetujuan dari DPR AS untuk menangguhkan plafon utang memberikan beberapa dukungan kepada greenback.

Dewan Perwakilan Rakyat AS yang terpecah pada Rabu (31/5/2023) meloloskan RUU untuk menangguhkan plafon utang 31,4 triliun dolar AS, dan fokus sekarang beralih ke bagaimana perjalanannya di Senat yang dipimpin Demokrat hanya beberapa hari sebelum pemerintah federal diperkirakan kehabisan uang untuk membayar tagihannya.

Dolar AS pada awalnya menunjukkan sedikit reaksi terhadap berita tersebut, meskipun menguat selama hari perdagangan Asia untuk membalikkan beberapa kerugian dari awal sesi.

Terhadap greenback, euro turun 0,07 persen menjadi 1,0681 dolar, sementara sterling turun 0,01 persen menjadi 1,24395 dolar.

Baca juga: Dolar turun di Asia, investor pangkas taruhan kenaikan suku bunga Fed

“Pandangan kami adalah … pemerintah AS akan menghindari gagal bayar yang berpotensi menggagalkan AS dan juga ekonomi world,” kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia.

“Saya pikir dolar dapat memperoleh sedikit lebih banyak dukungan pada pemungutan suara yang sukses hari ini.”

Indeks dolar AS naik 0,13 persen menjadi 104,28, meskipun telah mundur dari level tertinggi lebih dari dua bulan di sesi sebelumnya karena para pedagang mengurangi ekspektasi mereka akan kenaikan suku bunga lain oleh Federal Reserve bulan ini.

Pejabat Fed termasuk wakil ketua menunjuk ke arah “melewatkan” kenaikan suku bunga pada Juni, memberikan waktu bagi financial institution sentral AS untuk menilai dampak dari siklus pengetatan sejauh ini terhadap data inflasi yang masih kuat.

Pasar sekarang memperkirakan peluang sekitar 38 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 foundation poin pada pertemuan mendatang, dibandingkan dengan peluang hampir 67 persen sehari yang lalu, menurut alat CME FedWatch.

Baca juga: Dolar naik karena lowongan pekerjaan AS kuat, inflasi Jerman melemah

“Records ekonomi AS baru-baru ini mendukung kenaikan suku bunga lain dalam waktu dekat, meskipun garis dasar kami adalah bahwa FOMC sudah selesai dengan siklus pengetatan saat ini,” kata Kong.

Di tempat lain, yen Jepang turun hampir 0,2 persen menjadi 139,59 per dolar.

Otoritas keuangan Jepang bertemu awal pekan ini di tengah penurunan yen ke level terendah enam bulan terhadap dolar. Diplomat high negara itu mengatakan bahwa Jepang akan mengamati dengan cermat pergerakan mata uang dan tidak akan mengesampingkan opsi apa pun.

Di Asia, yuan di pasar luar negeri terakhir dibeli 7,1184 per dolar, menjauh dari level terendah enam bulan di sesi sebelumnya, didukung oleh survei bisnis swasta pada Kamis yang menunjukkan aktivitas pabrik China secara tak terduga berayun ke pertumbuhan pada Mei dari penurunan pada April.

Yuan telah jatuh hampir tiga persen terhadap dolar baik di pasar domestik maupun luar negeri pada Mei, karena pemulihan ekonomi China pasca-COVID berjuang untuk mendapatkan momentum.

Pada Rabu (31/5/2023), data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi menunjukkan bahwa aktivitas pabrik China menyusut lebih cepat dari yang diperkirakan pada Mei, jatuh ke level terendah lima bulan di Forty eight,8.

Di tempat lain, dolar Australia mendapat sedikit dorongan di belakang laporan pabrik Cina pada Kamis, dan terakhir 0,11 persen lebih tinggi pada 0,6511 dolar AS. Kiwi turun 0,18 persen menjadi 0,6010 dolar AS.

Kedua mata uang Antipodean, yang sering digunakan sebagai proksi likuid untuk yuan, telah merosot ke level terendah dalam lebih dari enam bulan di sesi sebelumnya.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Dolar melemah karena pedagang tunggu pemungutan suara plafon utang AS

    Sleek York (ANTARA) – Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang menunggu pemungutan suara mengenai kesepakatan plafon utang di Kongres. Indeks dolar, yang mengukur dollar terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,10 persen menjadi 104,1665 pada akhir perdagangan. Meskipun ada beberapa kemajuan

    Dolar AS menguat didorong pelarian ke mata uang yang dianggap aman

    Indeks dolar, yang mengukur buck terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,38 persen menjadi 103,8847 pada akhir perdagangan.New York (ANTARA) – Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena kekhawatiran atas pembicaraan plafon utang AS memicu penghindaran risiko di kalangan investor dan beralih ke mata