InhuPost, JAKARTA – Hingga saat ini bagi orang awam mungkin belum tahu benar bahwa kualitas minyak sawit Mentah (CPO) dan minyak inti sawit (CPKO) juga butuh tingkat kualitas yang tinggi untuk industri.
Misalnya saja pemanfaatan minyak sawit dengan proses yang paling sederhana adalah minyak goreng. Merujuk studi di Kalimantan Timur (Nurhasnawati et al., 2015) mencatat bahwa rata-rata Bilangan Peroksida (nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak) pada minyak goreng yang digunakan oleh pedagang gorengan mencapai 23,6 mEk/g dengan kisaran 19,0 – 27,6 mEk/kg.
Lantas studi di Jawa Tengah hasil penelitian yang dilakukan Pangestuti dan Rohmawati, 2018, mencatat rata-rata Bilangan Peroksida minyak goreng curah 8,8 mEk/g dan yang bermerk 11,7 mEk/kg.
BACA JUGA: Lima Koperasi di Belitung Timur Peroleh Premi Minyak Sawit Berkelanjutan Rp 340 Juta
Kemudian Studi di Jawa Tengah (Hutapea et al., 2021) mencatat, sampel minyak goreng yang dikumpulkan dari pedagang minyak goreng curah > 10 mEk/kg.
Diungkapkan Direktur Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Jenny Elisabeth, Bilangan Peroksida (PV) untuk minyak goreng bermerek lebih tinggi lRedaksi Posn umur produk yang lebih lama.
BACA JUGA: Pelaku Resort di Yogyakarta Sepakat Pakai Minyak Sawit Berkelanjutan
“Namun bila dibandingkan Redaksi Pos PV menurut SNI vs standar CAC, maka kondisi migor di Indonesia tidak sedang baik-baik saja,” kata Jenny dalam sebuah acara di Jakarta yang di hadiri InhuPost, awal Maret 2023 lalu. (T2)
Dibaca : 2,528
Dapatkan change berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Change”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Change, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.