InhuPost, JAKARTA – Dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan Transparency Global (TI) Indonesia mencatat bahwa persepsi antikorupsi di kalangan perusahaan sawit di Indonesia masih sangat rendah. Lembaga tersebut menilai 50 perusahaan sawit dari berbagai aspek, termasuk program antikorupsi, keberadaan politically uncovered persons (PEPs), dan pelaporan pemilik manfaat akhir perusahaan.
Bahkan diungkapkan penulis laporan dan peneliti TI Indonesia, Bellicia Angelia Tanvil, permasalahan tata kelola sawit kompleks karena banyaknya aktor dan kepentingan. “Seharusnya semakin banyak pihak terlibat dalam tata kelola, seharusnya bisa membenahi itu semua tetapi ini justru menjauhkan dari kata adil dan berkelanjutan,” tuturnya dalam peluncuran laporan tersebut, belum lama ini seperti dilansir Betahita.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya temuan banyak politically uncovered persons (PEPs) dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan sawit di Indonesia. Dalam penelitian tersebut, orang-orang ini didefinisikan sebagai yang pernah terpapar atau pernah memegang wewenang atau memiliki pengaruh besar dan atau masih memegang jabatan khususnya di perusahaan sawit.
BACA JUGA: Dua Anak Juragan Sawit di Kalsel Berharta Rp 5 Triliun Lebih
Menurut Bellicia, ada enam kategori PEPs yang diteliti Redaksi Pos lain birokrat, militer, jaksa, hakim, polisi, orang dekat PEPs, oligarki, dan orang yang memiliki jabatan strategis.
“Ketika kami profiling komisaris dan direksi 50 perusahaan tersebut, paling banyak yang memiliki latar belakang birokrat. Biasanya eks staf khusus menteri, pegawai negeri sipil, atau mantan menteri. Misalnya Bungaran Saragih Garingging, mantan menteri pada zaman Presiden Megawati, sekarang jadi komisaris di perusahaan sawit,” kata Bellicia.
Penelitian itu menemukan 33 dari 50 perusahaan sawit yang dinilai memiliki direksi dan komisaris yang tergolong sebagai PEPs. Totalnya sebanyak 80 orang, dengan rincian 19 orang birokrat, 7 oligarki, 15 orang dekat PEPs, 13 aparat penegak hukum, 7 militer, dan 19 orang dengan jabatan strategis.
BACA JUGA: Korupsi Lahan Sawit 78 Triliun, Eks Bupati Inhu dan Pemilik Duta Palm Jadi Tersangka
“Jumlah ini sangat banyak. Memang, ini tidak selalu berkonotasi negatif. Tapi sangat diperlukan pengawasan ekstra, mengingat mereka erat hubungannya dengan konflik kepentingan dan pengaruh,” tandas Bellicia. (T2)
Dibaca : 4,101
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Substitute”, caranya klik link InhuPost-News Substitute, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.