UNICEF sebut wabah kolera di Afrika keadaan darurat bagi anak-anak

featured image

Kigali, Rwanda (Redaksi Pos) – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Selasa (28/3) mengatakan bahwa wabah kolera di wilayah Afrika timur dan selatan bukan sekedar wabah, namun keadaan darurat bagi anak-anak.

Dalam sebuah pernyataan, UNICEF meminta pendanaan yang fleksibel guna membantu melindungi lebih banyak anak-anak dan masyarakat yang membutuhkan, serta merancang sistem yang kokoh untuk melindungi anak-anak di masa mendatang.

“Bagi anak-anak, risikonya sangat tinggi,” bunyi pernyataan itu.

UNICEF juga memperingatkan bahwa kebutuhan bagi masyarakat wilayah timur dan selatan Afrika yang terdampak saat ini semakin meningkat.

Lembaga itu mengajukan permintaan dana sebesar 171 juta dolar AS (sekitar Rp2,6 triliun) untuk merespons peningkatan kebutuhan bagi sebanyak 28 juta jiwa termasuk anak-anak dan keluarga di wilayah yang terkena penyakit kolera.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk air minum, sanitasi dan kebersihan, kesehatan, komunikasi risiko, nutrisi, perlindungan anak dan layanan pendidikan bagi wanita dan anak-anak yang terdampak oleh wabah.

Dikatakan saat mitra dermawan telah menyumbang sebesar 18,3 juta dolar AS (sekitar Rp276 miliar) untuk mendukung penanganan kolera, kesenjangan pendanaan regional perlu segera dijembatani untuk memperluas penanganan yang efektif.

“Bantu kami membasmi kolera dan memindahkan beban ini dari anak-anak dan keluarga yang sudah terlalu banyak menderita,” kata UNICEF.

Wabah kolera terburuk yang melanda kawasan itu selama bertahun-tahun itu telah dilaporkan di 11 negara termasuk Burundi, Ethiopia, Kenya, Malawi, Mozambik, Somalia, Afrika Selatan, Sudan Selatan, Tanzania, Zambia dan Zimbabwe.

Sedikitnya tercatat ada 67.822 kasus kolera dengan 1.788 di Redaksi Posnya meninggal dunia, menurut info terbaru lembaga PBB itu,

Epidemi kolera saat ini menyebar dalam konteks peristiwa iklim ekstrem seperti kekeringan parah di Tanduk Afrika, serta badai musim hujan dan tropis di selatan Afrika, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sumber : Anadolu

Baca juga: UNICEF: Kasus kematian akibat kolera meningkat di 11 negara Afrika

Baca juga: WHO peringatkan Badai Freddy perparah epidemi kolera di Afrika

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan

Editor: M Razi Rahman

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *