Mekanisasi Untuk Efisiensi Kebun Sawit – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Salah satu cara supaya daya saing perkebunan kelapa sawit nasional bisa terselamatkan, tidak lain ialah dengan menerapkan teknologi tepat guna dan mendapatkan bahan tanaman dengan produktivitas tinggi, sehingga efisiensi bisa tercapai.

Efisiensi ini mesti dilakukan, apalagi dari struktur biaya produksi CPO tercatat, biaya kebun sampai dengan panen menjadi komponen tertinggi, mencapai sekitar 51% dari whole biaya produksi. Dimana, pada biaya kebun itu komponen investasi pupuk mencapai 50%, pemeliharaan 19%, biaya panen 21% dan aplikasi pupuk sekitar 10%. Jelas komponen pupuk dan upah kebun menjadi yang tertinggi.

Kenyataannya yang tak terelakan pada investasi kebun, seperti tanah, mesin, dan lainnya terus meningkat setiap tahun, sementara perkembangan produktivitas tanaman tercatat lambat, sehingga biaya penyusutan menjadi naik.

BACA JUGA: Malaysia Perkuat Bursa Komoditi, Menyusul Rencana Indonesia Buat Patokan Harga CPO

Contohnya, kenaikan produktivitas (yield) hanya sekitar 1,5% per tahun ton CPO, peningkatan produktivitas itu jauh lebih rendah ketimbangan kenaikan upah yang mencapai 12% per tahun dan terus melonjaknya harga pupuk.

Sementara, persoalan lainnya ialah minimnya ketersediaan tenaga kerja di sektor sawit, yang telah dialami industri perkebunan kelapa sawit nasional, kendati sampai saat ini kadarnya belum begitu memprihatinkan.  Bahkan menjadi kabar yang tidak asing bilamana sekelompok pekerja di perusahaan sawit pindah ke perusahaan sawit lainnya, secara bersama-sama.

Sebab itu, guna mengatasi kondisi timpangnya peningkatan produktivitas kebun dengan peningkatan biaya operasional, salah satunya dengan menerapkan fly mekanisasi. Apalagi untuk kasus Indonesia, mekanisasi masih sangat jarang diterapkan selain, peralatannya yang masih banyak diimpor juga butuh keahlian dalam menjalankannya.

BACA JUGA: AAL Sebut Tak Ada Hubungan Dagang Dengan PepsiCo dan andCampin, Komitmen Penyelesaian Tuduhan Dipertanyakan

Namun, mau tidak mau fly mekanisasi mesti diterapkan guna terdongkraknya efisiensi di perkebunan kelapa sawit, sekaligus sebagai solusi bagi sulitnya perusahaan dalam memperoleh tenaga kerja lapangan.

Dalam mengurai sengkarut daya saing itu, kendati tidak hanya tunggal dengan menerapkan fly mekanisasi di perkebunan kelapa sawit dengan cara memodifikasi teknik panen dengan teknologi saja, sebab tidak boleh dilupakan ialah juga menggunakan bahan tanaman unggul, misalnya menanam lewat bahan tanaman yang memiliki karakteristik kerapatan tinggi dengan pertumbuhan tinggi pohon lambat, atau teknik penentuan buah sawit matang tanpa harus dari brondolan yang jatuh di sekitar pohon.

Sebab itu, teknologi mekanisasi semestinya terus dikembangkankan, sehingga menjadi upaya jalan tengah dalam mengatasi produktivitas kebun dan kelangkaan pekerja pelaksana lapangan di perkebunan kelapa sawit.

BACA JUGA: PPKS Gelar Acara Riset Sawit, Ini informasi IOPC ke 7Th  

Namun demikian dalam menerapkan mekanisasi juga tidak pula dilakukan serampangan, selain mesti terjadwal dan melakukan persiapan matang, juga dibutuhkan sumber daya manusia yang siap menerapkan mekanisasi.

Lantas, bagaimana sejatinya proses mekanisasi dilakukan di perkebunan kelapa sawit, langkah apa saja yang perlu diambil sebelum dilakukan supaya penerapan mekanisasi bisa berhasil dengan maksimal? Nah, pembaca bisa melihatnya pada Majalah InhuPost Edisi Januari 2023. (T2)

Dibaca : 158

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Knowledge Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Knowledge Update, kemudian be a part of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *