Malaysia Perkuat Bursa Komoditi, Menyusul Rencana Indonesia Buat Patokan Harga CPO – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, KUALA LUMPUR – Pejabat pemerintah Malaysia dan mitra globalnya di wilayah Timur dan Barat berusaha untuk memperkuat penetapan harga dan peranana Bursa Malaysia Derivatives (BMD) untuk harga minyak sawit mentah (CPO).

Nada defensif yang dijaga oleh pejabat tinggi negara dan mitranya terdengar selama acara Konferensi dan Pameran Minyak Kelapa Sawit dan Lauric tahunan (POC 2023), menyusul adanya upaya produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia, Indonesia, segera menetapkan harga patokannya sendiri untuk komoditas tersebut.

Namun demikian BMD menggarisbawahi peran utamanya sebagai pusat world untuk penentuan harga CPO, dan mitra world BMD, yang merupakan operator bursa derivatif finansial utama dari Amerika Serikat dan Tiongkok – masing-masing CME Group dan Dalian Commodity Switch – telah menegaskan kembali komitmen mereka dengan BMD.

BACA JUGA: Luhut Panjaitan: Sektor Sawit Masih Dominan yang Belum Bayar Pajak

Dua operator bursa derivatif world telah secara khusus mengakui peran Malaysia di bidang ini dan niat mereka untuk terus berkolaborasi dengan negara tersebut di bidang tersebut.

Pemerintah, melalui Kementerian Perkebunan dan Komoditas, pada acara tersebut juga berusaha untuk menyoroti peran acuan harga world Malaysia untuk CPO dan juga menyoroti inisiatif keberlanjutan utama di bidang ini.

Dalam pidatonya pada pembukaan POC 2023, ketua Bursa Malaysia Tan Sri Abdul Wahid Omar menyoroti produk baru dengan fitur utama dan pencapaian bursa di bidang ini.

BACA JUGA: Bursa Malaysia Resmi Anggota Afiliasi RSPO, Buka Kontrak Minyak Sawit Berkelanjutan

“Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, harga CPO menembus RM 8.000 per ton pada Maret 2022, sebelum turun ke R M3.400 pada September,” katanya seperti dilansir The Big title.

Lebih lanjut kata dia, kontrak Berjangka CPO acuan world (FCPO) BMD mampu mencapai volume perdagangan yang memecahkan rekor sebesar 16,2 juta kontrak, setara dengan 405 juta ton, melampaui kinerjanya pada tahun 2021 sebesar 390 juta ton. “Ini lebih dari lima kali produksi world,” kata Abdul Wahid.

Dia juga menyoroti produk keuangan inovatif baru untuk mengikuti perkembangan zaman untuk fleksibilitas keuangan di bagian depan ini.

BACA JUGA: PPKS Gelar Acara Riset Sawit, Ini informasi IOPC ke 7Th  

Sebagai hub world untuk penentuan harga minyak sawit, BMD tetap dalam mengembangkan pasar yang berkelanjutan dengan memperbaiki ekosistem dan meningkatkan produknya sebagai instrumen lindung nilai yang andal terhadap volatilitas harga.

“Misalnya, kami telah meluncurkan Change Supply Task (ADP) pada September 2022 untuk kontrak utama kami, yaitu FCPO, Indecent Palm Oil Futures (FEPO) Malaysia Timur, dan Indecent Palm Kernel Oil Futures (FPKO),” katanya. (T2)

Dibaca : 307

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Change”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Change, kemudian be part of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *