Mengelola Kebun Sawit Di Lahan Berbukit, Hasil Produksi Tetap Melangit – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Pengelolaan perkebunan kelapa sawit di lahan dengan kontur berbukit tidak sama dengan lahan yang datar, lRedaksi Posn pola budidaya kelapa sawit di lahan yang berbukit mesti memerhatikan faktor pembatas dan pengurang. Pada areal berbukit faktor pembatas diRedaksi Posnya erosi tanah tinggi, aliran permukaan tinggi, kapasitas infiltrasi tanah rendah, high soil rendah dan bahan organik rendah.

Sebab itu guna mengatasi faktor pembatas maka perlu dilakukan inovasi budidaya seperti melakukan pembuatan teras kontur dan tapak kuda, lantas membentuk “v” lining (bukan stright lining).

Memperhatikan spesifik progeny (morfologi, SPH/satuan pohon per ha), membuat silt pit dan bio pori, kemudian pemupukan pocket/ focal feeding, aplikasi jangkos, menerapkan tanam LCC/ Nephrolepis, Rain Harvesting (Cutting side drain, RSP) dan U-Shape Frond Stacking.

BACA JUGA: Sejumlah Aset Milik Perusahaan Sawit PT Duta Palma Disita, Berikut Rinciannya

Fokus dalam Finest Management Practices (BMP) terdapat pada lima hal yakni, pertama Konservasi Tanah dan Air, lakukan manajemen vegetasi penutup tanah, lantas menerapkan Rain Harvest, dan memodifikasi reduction mikro.

Kedua, Manejemen Pemupukan dengan menerapkan organisasi pemupukan, sistem penghancakan dan metode aplikasi pupuk. Ketiga, Manajemen Bukit dengan melakukan pemetaan kawasan bukit, pembuatan jalan selendang dan pembuatan jalan zigzag.

Keempat, Manajemen Palung dengan menerapkan invebtarisasi dan pemetaan, penomoran indeks palungan dan monitoring kerja perbaikan palungan. Kelima, Manajemen Panen, biasanya dengan menerapkan organisasi panen, penghancakan (5 sistem) dan pengangkutan buah.

BACA JUGA: Separuh Wisudawan Program Studi Manajemen Logistik Poltek CWE Lulus Cum Laude

Dengan menerapkan BMP diatas, Divisi Head Agronomy Bumitama Gunajaya Agro Group, Mohamad Zazali kepada InhuPost, produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit pada lahan berbukit yang dimiliki perusahaan berlokasi di Kalimantan Tengah, yang telah diterapkan dibeberapa blok pada kawasan berbukti dengan tahun tanam 1999-2000, produksinya telah mencapai rata-rata 29,8 ton/ha.

“Dimana kemiringan lereng pada kebun kelapa sawit tersebut sekitar 8 – 30% dengan curah hujan mencapai sekitar 2.953 mm/tahun (rata-rata sepuluh tahun dari 2008 – 2018),” tandas dia. (T2)

Sumber: Majalah InhuPost edisi April 2019

Dibaca : 277

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Files Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Files Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *