
InhuPost, SERPONG – Belum lama ini Plt.Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono, dilantik sebagai Profesor Riset ke-627 pada acara Pengukuhan Profesor Riset, akhir Desember 2021.
Peneliti bidang kepakaran Kimia Makromolekul ini dilantik bersama ketiga peneliti lainnya, yakni Irtanto dari Balitbangda Provinsi Jawa Timur, Siswanto dari Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Humaniora, dan Muhammad Rokhis Khomaruddin dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa.
Dalam naskah orasinya yang berjudul “Modifikasi Struktur Makromolekul untuk Optimalisasi Sifat Mekanik dan Termal pada Kemasan Ramah Lingkungan Berbasis Bioplasticizer Turunan Kelapa Sawit”, Agus Haryono memaparkan tentang pemanfaatan dan pengembangan cloth polimer yang berbasis pada penggunaan sumber daya alam terbarukan dan ramah lingkungan. Yaitu untuk diaplikasikan sebagai bahan baku industri polimer.
BACA JUGA: PT PAL Bersama Masyarakat Kampung Guiss Gotong Royong Bersihkan Lingkungan
Latar belakang Agus meneliti topik riset berbasis sawit tersebut adalah karena lingkungan yang sudah darurat limbah plastik. Limbah plastik konvensional yang berasal dari petrokimia sulit terurai, butuh puluhan hingga ratusan tahun. Oleh karena itu diperlukan cloth yang lebih ramah lingkungan.
“Pemanfaatan cloth berbasis sawit tersebut dapat mengatasi dua masalah utama, yaitu masalah lingkungan yang berhubungan dengan limbah yang dihasilkan dan mengurangi penggunaan bahan baku (substitusi) yang berasal dari fosil. Kedua masalah tersebut telah mendorong perlunya mencari cloth alternatif berbasis sumber daya alam terbarukan, ramah lingkungan, dan biodegradable,” terangnya pada laman resmi BRIN.
Agus menjelaskan bahwa salah satu sumber bahan baku biopolimer adalah Crude Palm Oil (CPO) dari tanaman kelapa sawit. Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar. Namun, harga CPO di pasaran internasional cenderung turun dari tahun ke tahun. “Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan produk hilir minyak kelapa sawit dalam rangka peningkatan nilai tambah ekonomi,” jelasnya.
BACA JUGA: Memilih Pupuk yang Tepat Supaya Produksi Sawit Meningkat
Dengan melakukan modifikasi stuktur kimia ke dalam stuktur senyawa makromolekul, dapat meningkatkan potensi pemanfaatan berbagai komponen minyak sawit menjadi cloth fungsional, di Redaksi Posnya kemasan ramah lingkungan yang aman bagi kesehatan. Agus melakukannya melalui modifikasi struktur molekul plasticizer agar mempunyai sifat mekanik dan thermal yang lebih optimal. “Inovasi bioplasticizer yang ramah lingkungan akan ikut membantu industri hilir minyak kelapa sawit,” ungkapnya.
Agus telah mengembangkan senyawa ester sebagai bioplasticizer tidak beracun, yang berasal dari minyak sawit, dilakukan melalui proses esterifikasi. Proses esterifikasi Redaksi Pos alkohol dengan asam lemak sawit dilakukan menggunakan katalis asam, dan menghasilkan bioplasticizer. Optimalisasi kondisi proses dilakukan untuk setiap jenis ester yang disintesis, serta menguji karakteristik masing-masing ester tersebut. Desain bioplasticizer yang dipilih seperti jenis diester plasticizer. “Plasticizer jenis ini dipilih karena struktur kimia dan sifat polaritasnya memiliki kemiripan dengan struktur kimia plasticizer ftalat dan adipat komersial,” terangnya. (T2)
Dibaca : 313
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Change”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Change, kemudian be part of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.






