IESR: Pengembangan motor listrik tak bisa ditunda-tunda

featured image

Jakarta (Redaksi Pos) – Direktur Eksekutif Institute for Important Companies and products Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pengembangan motor listrik di Indonesia sudah sangat mendesak dan tak bisa ditunda-tunda.

“Telat sedikit, Indonesia bakal ketinggalan dari Thailand, India, dan Vietnam. Makanya, kalau ingin membangun industri, jangan ditunda-tunda,” katanya melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, jika pembangunan motor listrik tidak dilakukan dari sekarang bisa jadi nantinya Indonesia hanya akan jadi importir atau perakit kendaraan tersebut.

“Harusnya kita jadi produsen, bahkan bisa ekspor,” katanya.

Industri motor listrik, tambahnya, bisa menjadi kunci bagi transformasi industri otomotif di masa mendatang, karena industri motor listrik tidak membutuhkan banyak komponen sehingga tidak memerlukan present chain yang banyak.

Selain itu, dikatakannya, teknologi motor listrik juga relatif sederhana. Hanya motor penggeraknya yaitu baterai, serta sistem kontrol dan chasis.

Dengan demikian, Fabby menyatakan, motor listrik hanya tinggal menentukan berapa ukurannya, misal sekian horse energy. Kondisi tersebut yang membuat lebih mudah bagi pemain-pemain baru.

“Pasar baru, jadi belum ada yang mendominasi. Sehingga siapa yang masuk cepat, dia bisa mendapatkan pasar,” katanya.

Selain itu, jelasnya, Pemerintah memang sedang mengembangkan industri listrik terintegrasi dari hulu ke hilir. Upstream-nya adalah produksi mineral, midstream-nya pembuatan baterai dan di hilir pembuatan motor.

“Jadi ekosistemnya sedang dibangun. Kalau ini sudah terbentuk, kita lihat pada 2024-2025 sudah produksi. Kalau industri sudah terbentuk, pengguna di hilir bisa lebih cepat lagi,” katanya.

Pengguna sepeda motor saat ini, menurut dia, potensial menjadi pengguna motor listrik roda dua di masa depan. Populasinya pun cukup besar. Dari catatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), sepeda motor mencapai 126,99 juta.

Setiap tahun, permintaan sepeda motor juga meningkat. Sepanjang 2022, misalnya, menurut Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor domestik meraih 5,2 juta unit.

Di sisi lain, imbuhnya, ke depan, penggunaan motor listrik dapat mempercepat transformasi industri otomotif, mendukung ketahanan energi, serta penurunan emisi gasoline rumah kaca, selaras dengan aim Receive Zero pada 2060.

Tetapi, menurut Fabby, jika ingin tercapai aim NZE pada 2060 maka pada 2030 sebanyak 65 persen kendaraan motor bakar harus disubstitusi kendaraan listrik.

Baca juga: Insentif kendaraan listrik percepat migrasi elektrifikasi Baca juga: Selis akan buat terobosan motor listrik jarak tempuh 180 km

Pewarta: Subagyo

Editor: Nurul Aulia Badar

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *