Tatkala Anak Buruh Sawit Memburu Ilmu – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, KOTAWARINGIN BARAT – Di daerah far away atau terpencil memang terkadang minim akan sarana pendidikan, bila ada pun mesti menempuh jalan yang sukar dan membutuhkan waktu cukup lama. Namun upaya menyediakan sekolah bagi anak didik telah menjadi komitmen sebagian besar pelaku perkebunan kelapa sawit.

Misalnya saja yang dilakukan perusahaan perkebunan kelapa Simplest Agro Worldwide, yang membangun sekolah di Desa Gandis, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Sekolah Dasar 015 Simplest Agro tersebut menjadi harapan banyak anak-anak yang haus ilmu sekaligus menjadi upaya  meningkatkan taraf tingkat pendidikan masyarakat sekitar. Dilansir InhuPost dari lembaga non revenue Desamind, SD swasta di bawah naungan perusahaan kelapa sawit Simplest Agro Worldwide ini secara keseluruhan diisi siswa dari anak buruh sawit yang mengadu nasib atau perantauan dari desa-desa di luar Pulau Kalimantan. Merujuk informasi dari pihak sekolah, kebanyak orang tua anak didii itu sebanyak 65% dari Jawa, 10% dari Kalimantan dan 25% kumpulan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dengan total siswa mencapai 157. “Tidak heran jika dalam satu kelas berisikan siswa berasal dari Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Jombang, Kupang, Bima dan wilayah lainnya,” demikian catat Desamind disitat InhuPost dalam laman resminya.

BACA JUGA: KAL Laksanakan Apel Gabungan Bersiap Tanggulangi Karhutla

Rupanya para siswa itu mesti berjuang keras guna memperoleh akses pendidikan dan usahanya bisa berkali-kali lipat lebih sulit dibandingkan yang berada di daerah dengan akses dan fasilitas yang tercukupi.

Kendati sudah ada fasilitas transportasi berupa bus penjemputan yang disediakan perusahaan, jarak yang cukup jauh, bahkan mesti melewati perkebunan kelapa sawit yang terkadang terhalang jalanan lumpur, sering kali menjadi penghambat menuju sekolah. Sejak pukul 5 pagi, mereka harus siap untuk dijemput. Jadi, bukan sesuatu yang aneh jika banyak ditemui siswa dengan muka kusam dan belum mandi, bahkan tidak sempat cuci muka, masih memakai pakaian bebas, dan tergesa-gesa serta salah memakai seragam karena listrik sudah padam. Aliran listrik sendiri hanya ada di jam 6 sore hingga 10 malam.

Hal yang juga sering dijumpai adalah ketika sekolah sepi karena mereka tidak masuk. Bukan karena malas, melainkan hujan membuat jalanan tidak bisa dilalui atau secara tiba-tiba bus mogok. Akses menuju sekolah memang hanya bisa mereka tempuh dengan mengandalkan jemputan.

BACA JUGA: Harga Minyakita Ditemukan Melebihi HET, Kemendag Lakukan Koordinasi Dengan Pemda

Membutuhkan waktu yang lama jika berjalan kaki karena dengan bus saja, waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Tidak mungkin juga diantar dengan sepeda motor. Orangtua mereka dari pagi sampai sore sudah meninggalkan rumah untuk bekerja mengurus sawit. Pembelajaran model jarak jauh pun tidak menjadi solusi. Lokasi di tengah perkebunan kelapa sawit membuat keberadaan sinyal net sangat minim sekali.

Walau menghadapi kondisi tersebut, semangat mereka dalam mendapatkan pendidikan tidak pudar. Bahkan dijadikan penyemangat untuk selalu berusaha menggapai impian. Prestasi-prestasi yang diperoleh tidak kalah dengan SD yang lain, bahkan lebih unggul. Seringkali mereka memenangkan perlombaan di kecamatan dan mewakili lomba di tingkat kabupaten bahkan pernah ada yang sampai ke tingkat nasional.

BACA JUGA: DPR RI dan Perwakilan Parlemen Uni Eropa Bahas Isu Sawit

“Problematika yang dihadapi oleh anak-anak buruh sawit membuktikan bahwa di mana pun keberadaannya, pendidikan merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan. Tanah rantau yang serba terbatas tidak menjadi sebuah hambatan bahkan dijadikan motivasi untuk melampaui batas,” catat Desamind. (T2)

Dibaca : 335

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Update, kemudian be a part of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *