Musim Kering Segera Tiba, Ini Dampaknya Terhadap Sawit – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Jelas gejala musim kering atau El-nino memiliki dampak yang cukup signifikan bagi hasil produksi kelapa sawit nasional, utamanya perkebunan kelapa sawit milik petani. Sebab itu sudah sepatutnya untuk paham dan mengetahui apa sebetulnya yang terjadi jika El-Nino menerjang.

Merujuk informasi dari PT Riset Perkebunan NusRedaksi Pos (RPN), indikasi terjadinya  El-Nino yakni berupa kekeringan bagi kelapa sawit dengan parameter seperti curah hujan kurang dari 1250 mm/tahun, dan/atau defisit air lebih besar daari 200 mm/tahun, dan/atau bulan kering (hujan < 60 mm/bulan) > 3 bulan, dan/atau jumlah hari terpanjang tidak hujan > 20 hari.

Lantas kekeringan umumnya bakal menimbulkan masalah serius bagi kelapa sawit karena mengganggu pertumbuhan tanaman, perkembangan bunga-buah dan produktivitas tandan buah maupun rendemen dapat menjadi lebih rendah.

BACA JUGA: Cara Menghitung Produksi Kelapa Sawit

Sementara merujuk laporan dari Tim Agroklimatologi, Kelti Ilmu Tanah dan Agronomi, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), gejala iklim El-Nino bakal mendorong munculnya  bunga jantan (menurunkan sex ratio) hasilnya menurunkan cadangan buah.

Lantas, terjadi aborsi bunga, bunga betina yang terbentuk mengalami aborsi sebelum  berkembang. Aborsi bunga terutama terjadi pada tanaman muda (3-5 tahun).

Kemudian terjadi kegagalan tandan, kekeringan terbukti dapat menyebabkan kegagalan tandan yang baru terbentuk. Demikian juga kualitas tandan, ternyata kekeringan dapat menyebabkan proses kematangan dipercepat. Buah berukuran kecil, cepat membrondol, sehingga pematangan lebih cepat sekitar 1 bulan.

BACA JUGA: Tra-Kos Solusi Jitu Genjot Produktivitas Aplikasi Jangkos

Itu baru dari sisi teknis dan fisik tanaman, rupanya El-Nino juga berdampak bagi lingkungan di perkebunan kelapa awit, misalnya menimbulkan munculnya gangguan hama tikus, sementara perkembangan tanaman tutup kacangan dan gulma unak menjadi semakin tertekan.

Sementara itu dampak El-Nino juga bisa mempengaruhi pembiyaan pasar dan harga, catat Tim Agroklimatologi, Kelti Ilmu Tanah dan Agronomi, PPKS, pada kejadian El-Nino, ongkos biaya proses di kebun sawit pun menjadi semakin meningkat, lRedaksi Posn biaya tenaga kerja dan biaya perawatan di pembibitan meningat. Kendati kebutuhan untuk tenaga kerja dan biaya pemeliharaan TBM dan TM cenderung menurun. Kondisi iklim El-Nino diakui atau tidak berdampak pada pergerakan harga CPO.

BACA JUGA: Apa itu Kloning Dalam Menghasilkan Benih Sawit Unggul

Sebab itu  perlu dilakukan tindakan antisipasi, catat Tim Agroklimatologi, Kelti Ilmu Tanah dan Agronomi, PPKS, ada langkah-langkah teknis yang bisa diambil yakni dilakukan sebelum kekeringan, saat terjadi kekeringan dan selepas kejadian kekeringan. (T2)

Terbit pada Majalah InhuPost cetak edisi Februari 2016

Dibaca : 4,804

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Facts Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Facts Update, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *