InhuPost, JAKARTA – Menyoroti adanya rencana ekspor benih kelapa sawit, pakar sekaligus tokoh perkebunan, Gamal Nasir mengingatkan, pentingnya menata tata niaga benih kelapa sawit nasional. Mengingat saat ini masih marak pemasaran kecambah illegal bahkan menjadi lebih masif memanfaatkan marketplace.
Menurut Gamal Nasir, di Indonesia tidak boleh lagi ada peredaran benih tidak bermutu di masyarakat selaku negara penghasil benih kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan potensi ketersediaan benih hingga 260 juta, seharusnya pekebun tidak boleh lagi kesulitan mendapatkan kecambah kelapa sawit.
“Sebelum berpikir melakukan ekspor, produsen benih harus memastikan seluruh masyarakat bisa mengakses kecambah benih sawit dengan mudah. Sumber benih harus membuat sistem pelayanan yang memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan akses terhadap benih unggul bermutu,” jelas Gamal Nasir dalam keterangannya kepada InhuPost, Jumat (27/1/2023).
BACA JUGA: Politisi Golkar: Minyak Sawit Banyak Miliki Keunggulan
Faktanya saat ini terdapat 19 produsen benih yang menghasilkan 62 varietas, artinya masyarakat sangat dimanjakan dengan pilihan bahan tanam unggul. Hanya saja kenyataannya hanya beberapa jenis saja dan sumber benih saja yang diketahui pekebun sehingga seringkali pemesanan menumpuk di beberapa produsen benih dengan waktu tunggu hingga 6 bulan lebih. Beberapa sumber benih ada yang hanya fokus melayani kebutuhan sendiri.
Selain itu, masyarakat dengan kebutuhan kecil sekitar 100 hingga 200 kecambah, khususnya petani sawit swadaya, seringkali tidak terakomodir dalam sistem layanan sumber benih. Sehingga banyak warga negara Indonesia tersebut akhirnya untuk mendapatkan kecambah bersertifikat, lalu berusaha mendapatkan sumber-sumber tidak resmi salah satunya melalui marketplace yang berujung memperoleh benih ilegitim. Hal ini yang seharusnya tidak boleh terjadi.
BACA JUGA: Separuh Petani Sawit di Jambi Masih Gunakan Bibit Asalan
“Sebaiknya produsen benih dan pemerintah wajib memfasilitasi masyarakat mendapatkan kecambah. Selain itu aturan yang mengharuskan produsen benih mengalokasikan kecambah 20% – 30% untuk pekebun perlu dihidupkan kembali,” tandas Founder Gamal Institute tersebut. (T2)
Dibaca : 356
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Recordsdata Change”, caranya klik link InhuPost-Recordsdata Change, kemudian be half of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.