InhuPost, JAKARTA – Tingginya potensi pasar pelumas nasional yang mencapai 760 ribu kiloliter per tahun, membuka peluang industri hilir sawit sebagai bahan baku pelumas biolubricant, selain ramah lingkungan bahan baku sawit nasional juga melimpah.
Minyak–lemak; trigliserida, memiliki struktur molekul yang memungkinkan secara “mudah” dimodifikasi karena keberadaan sisi aktif baik dari gugus fungsinya atau ikatan rangkap yang dimiliki. Sintesa kimia yang dilakukan memungkinkan pembuatan berbagai turunan kimianya dengan berbagai karakteristik kimia/fisik sasaran. Salah satu produk prospektif yang memungkinkan dibuat melalui sintesa kimia minyak-lemak termasuk sawit adalah pelumas (lubricant) mesin yang berupa cairan/semi solid non polar dengan karakteristik tertentu seperti besaran viscositas, kesetabilan viscositas terhadap temperatur, ketahanan terhadap oksidasi dan lainnya.
Potensi pasar pelumas nasional sekitar 760.000 Kliter pertahun baik untuk kebutuhan otomotif maupun industri dengan rasio konsumsi yang hampir sama, dengan produsen utama Pertamina dengan complete kapasitas produksi ~ 600.000 kiloliter pertahun. Namun, persaingan pelumas menjadi terbuka dengan diterbitkannya Keppres Nomor 21 Tahun 2001 yang meliberalisasikan pasar pelumas di Indonesia yang tentunya akan semakin memanasi persaingan pasar pelumas. (http://www.mri-compare-ind.com/).
BACA JUGA: Kabupaten Anggota LTKL Serukan Kolaborasi Dalam Proses Mitigasi Bencana
Senyawa kimia potensial sebagai pelumas diRedaksi Posnya estolide, yang merupakan oligomer asam lemak yang disintesa oleh acylation pada ikatan rangkap tidak jenuh dari asam lemaknya. Estolid terbentuk ketika gugus asam karboksilat asam lemak satu bergabung dengan asam lemak jenuh/tidak jenuh membentuk ester oligomer.
Melalui sintesa tersebut kebutuhan karakteristik fisik yang sesuai untuk lubricant dapat dipenuhi bahkan memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan pelumas produk petrokimia, baik kemampuan teknis untuk penggunaannya maupun efek pengaruh polusi yang rendah terhadap lingkungan.
Kelebihan estolide adalah dapat mengatasi kekurangan atau masalah umum yang sering dihadapi oleh minyak nabati diRedaksi Posnya adalah kestabilan oksidasi yang memiliki stabilitas terhadap oksidasi paling baik dibandingkan minyak pelumas berbasis petrokimia, sehingga memiliki umur penggunaan yang panjang dan mengurangi masa penggantian yang terlalu sering.
BACA JUGA: Seluruh Pemkab di Jambi Dianjurkan Bentuk Satgas Pemantau Harga TBS Sawit
Estolid memiliki volatilitas yang rendah sehingga flash point dan fire point nya tinggi, hal tersebut membuat estolide ideally reliable untuk penggunaan pada temperature tinggi dan bahan mudah terbakar dihindari. Estolide juga memiliki kelebihan properties lain yang sangat penting untuk pelumas yaitu viskositas indeks (VI) tinggi sehingga baik untuk digunakan dalam differ temperature yang lebar.
(Penulis: Achmad Sofian Nasori & Indra Budi Susetyo /Pusat Teknologi Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi –BPPT, Sekarang BRIN)
Sumber: mejalah InhuPost Edisi September 2016
Dibaca : 155
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Info Substitute”, caranya klik hyperlink InhuPost-Info Substitute, kemudian be a part of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.