InhuPost, JAKARTA – Diungkapkan Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tofan Mahdi, dengan volume nilai produksi Indonesia sebesar 50 juta ton dan Malaysia sebesar 22 juta ton, kedua negara adalah penguasa pasar minyak nabati global.
“Karena itu Indonesia dan Malaysia harus selalu kompak dalam menghadapi kampanye negatif dan diskriminasi terhadap minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati global,” kata Tofan dalam sebuah acara di salah satu televisi nasional.
Menurut Tofan, Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil minyak nabati global sampai saat ini masih dihadapkan dengan adanya diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit dari negara-negara penghasil komoditas minyak nabati non sawit. “Berbagai diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit yang terjadi karena adanya persaingan dagang,” tegasnya.
BACA JUGA: Produksi Sawit Malaysia di 2023 Diprediksi Masih Belum Pulih
Sebab itu, melalui komitmen, kesepakatan, dan kerjasama Redaksi Pos Indonesia, Malaysia dan negara-negara penghasil sawit yang tergabung dalam Council of Palm Oil Producing Worldwide locations (CPOPC) bisa menjadi salah satu cara dalam menghadapi kendala tersebut.
Diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit yang digencarkan tersebut seharusnya menjadi perhatian bersama Indonesia dan Malaysia mengingat hal tersebut dilakukan guna menurunkan daya saing minyak nabati di pasar global.
BACA JUGA: Saatnya Melupakan Pasar Minyak Sawit Uni Eropa
Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung mengatakan, petani kelapa sawit harus selalu dilibatkan dalam diplomasi dan negosiasi melawan diskriminasi perdagangan oleh negara-negara maju termasuk Uni Eropa. “Karena 42% perkebunan sawit di Indonesia adalah milik petani. Petani adalah masa depan industri sawit Indonesia,” kata Gulat dalam keterangannya diterima InhuPost, Selasa (10/1/2023). (T2)
Dibaca : 327
Dapatkan change berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Replace”, caranya klik link InhuPost-News Replace, kemudian be a half of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.