Membentuk Generasi Planter Sawit Berwawasan Berkelanjutan – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Guna memenuhi komitmen berkelanjutan, pengembangan perkebunan kelapa sawit kini mesti lolos cruise Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Sebab itu generasi penerus sektor  kelapa sawit perlu pula dibekali informasi tentang praktik berkelanjutan, supaya pengembangan sawit layak lingkungan dan sosial bisa terwujud.

Pada tahun 2009, pemerintah republik Indonesia mulai memastikan semua pengusaha kelapa sawit memenuhi standar perkebunan sawit yang diatur dalam Indonesia Sustainable Palm Oil atau disingkat ISPO.

ISPO merupakan sistem usaha dibidang perkebunan kelapa sawit yang memastikan proses usaha itu layak ekonomi, layak sosial, dan ramah lingkungan didasarkan pada peraturan perundangan yang  berlaku di Indonesia. Penulis mengalami situasi dimana praktik-praktik usaha perkebunan sebelum skills paradigm keberlanjutan sangat tidak ramah lingkungan dan sosial.

BACA JUGA: Begini Caranya Supaya Pengelolaan Dump Truck Efisien Di Kebun Sawit

Eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk kepentingan bisnis kelapa sawit hanya menguntung pemilik modal saja mengabaikan aspek-aspek lingkungan , masyarakat, tenaga kerja serta masyarakat adat.

Semakin disadari bahwa praktik- praktik eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan profit saja dan abai terhadap isu-isu keberlanjutan akan berdampak negatif pada lingkungan dan sosial.

Sesuai amanat UUD yakni ayat 4 pasal 33 UUD 1945 hasil amandemen, yang menyebutkan, perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, keberlanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Dikala Petani Sawit Membirukan Kotawaringin Barat 

Secara umum tujuan ISPO adalah untuk meningkatkan kepedulian pentingnya memproduksi kelapa sawit berkelanjutan, meningkatkan kompetisi minyak kelapa sawit Indonesia di pasar dunia, dan mendukung komitmen Indonesia dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

Regulasi terkait ISPO diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian, dalam perjalanannya Peraturan Menteri Pertanian yang terkait ISPO mengalami beberapa kali perubahan  diRedaksi Posnya, Permentan Nomor. 19/Permentan/OT.140/3/2011, Permentan Nomor. 11/Permentan/OT.140/3/2015.

Lantas terbaru melalui Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, yang kemudian diatur secara teknis melalui Permentan Nomor 38 Tahun 2020.

BACA JUGA: Kemendag Tetapkan Rasio Pengali Ekspor Minyak Sawit Jadi 6 Kali, Per Januari 2023

Dikarenakan kebijakan ini bersifat wajib bagi usaha perkebunan sawit dan ada sanksinya…

Penulis: Ketua Komite Hukum Indonesian Planters Society (IPS) /Jaya Selwan M.M.,M.H.

Lebih Lengkap Baca Majalah InhuPost edisi November 2022

Dibaca : 2,735

Dapatkan replace berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Recordsdata Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Recordsdata Update, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *