Tofan Mahdi: Berikan Kontribusi Terbaik, Bukan Kejar Yang Tertinggi – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, BANDUNG – “Jangan mengejar (jabatan) yang setinggi-tingginya. Tetapi laksanakan tugas dan berikan kontribusi sebaik-baiknya.”

Ungkapan bernada filosofis itu disampaikan Tofan Mahdi dalam wawancara dengan InhuPost terkait dinamika menjelang Musyawarah Nasional GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) yang rencananya digelar di Bali, Maret tahun depan.

Dalam perbincangan dengan InhuPost, Tofan  Mahdi yang menjabat sebagai Ketua Bidang Komunikasi GAPKI mengaku lebih nyaman mendiskusikan isu-isu strategis industri sawit. Daripada membahas aspek teknis Munas GAPKI, termasuk terkait siapa saja kandidat ketua umum GAPKI mendatang.

BACA  JUGA: Bambang Aria Wisena: GAPKI Dapat Mengikuti  Dinamika jaman

“Situasinya masih sangat dinamis. Semua pengurus GAPKi baik pusat maupun cabang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi nahkoda organisasi ke depan,” kata pria berusia 48 tahun ini.

Tofan mengatakan, tantangan industri sawit ke depan akan semakin berat. Setidaknya ada tiga tantangan berat yang harus dihadapi: tantangan harga komoditas, keberlanjutan, dan kebijakan. Karena itu, meminpin GAPKI sebagai organisasi terbesar dalam mata rantai industri Indonesia adalah sebuah tanggung jawab yang sangat berat.

“Saya belum sanggup sepertinya,” kata Tofan sambil tertawa saat ditanya apakah dirinya juga akan ikut meramaikan bursa calon ketua umum GAPKI periode 2023-2028.

BACA JUGA: Tofan Mahdi: Kepemimpinan GAPKI Harus Berkelanjutan bagi Generasi Muda.

Di bidang komunikasi, kata Tofan, tantangannya juga tidak kalah berat. Pria yang pernah mendapatkan beasiswa World Visitor Program dari US Division of Speak (Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat) ini mengatakan, kampanye negatif sawit masih akan masif. “Selama komoditas minyak sawit masih menjadi nomor satu dalam persaingan pasar minyak nabati global, selama itu pula kampanye negatif sawit akan tetap ada.”

Tofan mengatakan, khusus di bidang komunikasi sawit, tantangan juga menjadi semakin berat karena pergeseran platform komunikasi dari media konvensional ke digital.

“Saya  merasa sudah sangat tua untuk terus guilty di bidang komunikasi sawit. Karena viewers dalam komunikasi digital sebagian besar adalah anak- anak muda yang diksi dan terminologinya sudah sangat berbeda,” katanya.

BACA JUGA: Joko Supriyono: Munas GAPKI Bertugas Memilih Pengurus Baru

Tofan yang saat wawancara ini sedang menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Munas XI GAPKI di Bandung, mengaku senang dan setuju jika semakin banyak generasi muda diberikan kesempatan dan peran lebih besar untuk ikut mewarnai dinamika industri sawit di Indonesia.

“Wis wayahe (sudah waktunya),” kata arek Pasuruan yang juga menjabat sebagai Senior Vice President (SVP) of Communique, Investor Relation, and Public Affair PT Astra Agro Lestari Tbk ini.

Dengan ramah Tofan meminta obrolan dengan InhuPost diakhiri dulu karena dia harus mengikuti kembali sesi kegiatan Pra Munas GAPKI. (T1)

Dibaca : 932

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik link InhuPost-News Update, kemudian be half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *