31 sekolah di Kaltim terima penghargaan Adiwiyata dari KLHK

featured image

Ini prestasi yang luar biasa yang diperoleh kembali oleh Kalimantan Timur pada Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan Mandiri tahun 2022 ini

Samarinda (Redaksi Pos) – Sebanyak 31 sekolah dari tingkat dasar dan menengah di Provinsi Kalimantan Timur meraih penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim, E.A. Rafiddin Rizal di Samarinda, Jumat menjelaskan dari 31 sekolah itu, 22 sekolah menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan 9 sekolah menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2022.

Penghargaan Adiwiyata sendiri merupakan sebuah apresiasi yang diberikan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Yakni sekolah yang melaksanakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.

Ia mengatakan tahun 2021 lalu, Kaltim menerima 29 Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional dan Mandiri untuk 29 sekolah di beberapa kabupaten/kota.

“Ini prestasi yang luar biasa yang diperoleh kembali oleh Kalimantan Timur pada Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan Mandiri tahun 2022 ini” katanya.

Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri LHK, Dr. Alue Dohong didampingi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Perubahan Iklim Ir. Sarwono Kusumaatmadja dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Prof. Dr. Nunuk Suryani.

Seleksi penerimaan Penghargaan Adiwiyata ini dilakukan oleh DLH Kaltim. Dimulai dengan seleksi administrasi terhadap pengusulan Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM).

Sebanyak 68 dokumen dan records/file CSAN-M yang masuk kemudian dinilai oleh Tim Penilai Adiwiyata Provinsi. Total sebanyak 59 CSAN-M yang lolos seleksi administrasi serta penilaian dokumen dan records/file. Lalu diusulkan kepada Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK RI.

Dari hasil penilaian itu, kemudian Dewan Pertimbangan Adiwiyata (DPA) PUSLATMAS PGL KLHK RI menetapkan 31 Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan Tingkat Mandiri Provinsi Kaltim Tahun 2022.

Melalui Surat Keputusan Menteri LHK Nomor SK.1176/MENLHK/P2SDM/SDM.2/2022 Tentang Penetapan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2022, dan Nomor SK.1177/MENLHK/P2SDM/SDM.2/2022 Tentang Penetapan Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2022. Sebanyak 22 Sekolah Adiwiyata Nasional dan 9 Sekolah Adiwiyata Mandiri di lingkungan Provinsi Kaltim.

“Semoga tahun-tahun selanjutnya, pencapaian Adiwiyata selalu meningkat baik tingkat provinsi, nasional, mandiri, sebagai salah satu bukti kontribusi sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” katanya.

Penghargaan Adiwiyata diterima langsung oleh para penerima dari perwakilan Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Bontang, demikian E.A. Rafiddin Rizal .

Baca juga: 29 sekolah di Kaltim terima Penghargaan Adiwiyata Baca juga: Gubernur Kaltim prihatin kerusakan lingkungan akibat pertambangan

Baca juga: KLHK dorong Kaltim punya laboratorium lingkungan

Baca juga: Izin Tambang Batu Bara Perparah Kerusakan Lingkungan Kaltim

Pewarta: Arumanto

Editor: Andi Jauhary

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *