AP II kaji pembangunan data center di Bandara Soekarno-Hatta

Yang jelas, prospek di industri data akan sangat besar ke depan. AP II memiliki Angkasa Pura Sarana Digital yang diharapkan mampu menjadi key player dalam mendukung transformasi digital di bandara dan meraih potensi pasar data heart

Jakarta (Redaksi Pos) – PT Angkasa Pura II (Persero) melalui PT Angkasa Pura Sarana Digital (APSD) mengkaji pembangunan infrastruktur pusat data (data heart) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

President Director AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan bahwa sejumlah bandara besar di dunia telah memiliki infrastruktur data heart.

“Bandara-bandara di negara lain telah mengembangkan data heart untuk memastikan keandalan operasional teknologi dan informasi bagi seluruh stakeholder bandara, dan meminimalisir potensi-potensi gangguan terkait IT di suatu bandara,” kata Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Awaluddin menyampaikan, AP II melihat seperti apa most efficient practices global dalam pengembangan data heart di bandara, seperti Dubai Global airport, Istanbul Global Airport, Beijing Daxing Global Airport, dan Fukuoka Airport.

Ia berharap, Bandara Soekarno-Hatta punya infrastruktur cerdas, salah satunya data heart yang tidak kalah bersaing dengan bandara-bandara besar lainnya.

Lebih lanjut Awaluddin mengatakan, pembangunan data heart juga harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk belanja modal dan pasar yang dituju. Apakah data heart sebatas hanya diperuntukkan untuk melayani pemangku kepentingan di bandara atau bisa juga untuk pihak lainnya.

“Yang jelas, prospek di industri data akan sangat besar ke depan. AP II memiliki Angkasa Pura Sarana Digital yang diharapkan mampu menjadi key player dalam mendukung transformasi digital di bandara dan meraih potensi pasar data heart,” ujarnya.

Infrastruktur data heart sendiri adalah fasilitas untuk penyimpanan, pengolahan dan sekaligus memastikan keamanan data.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama APSD Ferdian Agustiana mengatakan pembangunan infrastruktur data heart di Bandara Soekarno-Hatta tengah menjadi rencana serius.

“Bandara sebagai ruang publik juga harus memanfaatkan media digital untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan, kami melihat kehadiran data heart dapat menjadi solusi yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan digital di ruang publik dan memperkuat implementasi dapper airport,” ujar Ferdian Agustiana.

Ferdian menuturkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta diharapkan dapat menjadi role model dalam realisasi bandara cerdas yang diperkuat dengan adanya infrastruktur data heart.

Adapun saat ini telah dipetakan lokasi yang tepat untuk pembangunan data heart di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Ahmad M. Ramli menyampaikan bahwa prospek bisnis data heart diperkirakan tumbuh rata-rata sekitar 20 persen per tahun.

“Dari referensi dan praktik di lapangan, maka pertumbuhan rata-rata sekitar 20 persen per tahun,” ujar Ahmad M. Ramli.

Ia menuturkan penyedia data heart harus memperhatikan 6 hal yakni kualitas layanan (high quality of service), perlindungan data (data protection), keamanan (security), kapasitas (ability), efisiensi (effectivity), serta kepatuhan terhadap regulasi (compliance).

Baca juga: AP II usung konsep “dapper airport,” optimalkan fungsi bandara Baca juga: AP II proyeksikan layani 60 juta penumpang pada tahun ini