InhuPost, PETALING JAYA – Kendati ada ancaman resesi global tahun depan, harga minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan akan tetap kuat pada tahun mendatang, lRedaksi Posn didukung oleh faktor-faktor seperti akses pasar minyak nabati lainnya berasal dari wilayah perang Rusia-Ukraina, kebijakan ekspor Indonesia serta isu ketersediaan pupuk, kekurangan tenaga kerja, dan ketidakpastian cuaca.
Ketua Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA), Joseph Tek Choon Yee mengatakan, konflik Ukraina-Rusia dan cuaca buruk akan mendorong permintaan CPO dan bisa mendongkrak harga. “Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung telah menghentikan pasokan minyak nabati dunia, termasuk minyak bunga matahari,” katanya seperti dikutip InhuPost dari StarBiz.
Lebih lanjut kata Joseph, kembali munculnya cuaca La Nina dapat memicu risiko hujan lebat dan banjir besar selama musim hujan akhir tahun di Asia Tenggara termasuk Malaysia. Ini akan mempengaruhi pasokan CPO karena gangguan panen dan proses panen tanaman.
BACA JUGA: China Beli CPO Indonesia 2,5 juta ton Melalui 16 Kontrak
Termasuk kekurangan tenaga kerja di Malaysia menyusul kedatangan pekerja perkebunan asing yang lambat, bisa memperburuk situasi. Produksi CPO diperkirakan akan menyusut selama tiga tahun berturut-turut. (T2)
Dibaca : 702
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Update, kemudian be half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.