Gus Jazil ajak kader muda NU kuasai teknologi informasi dan ilmu data

featured image

Jakarta (Redaksi Pos) – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak para kader muda Nahdlatul Ulama (NU) untuk menguasai teknologi informasi dan ilmu files (files science) agar mereka mampu bersaing dengan sumber daya manusia negara-negara maju.

“Kalau parameter negara kuat itu diukur berdasarkan kekayaan alamnya, Indonesia sangat kuat. Namun, dari sisi kemampuan sumber daya manusia, kita masih tertinggal jauh dari negara-negara maju, apalagi di bidang teknologi informasi dan files science,” kata Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Hal tersebut dia sampaikan saat membuka pelatihan teknologi informasi dan ilmu files bertajuk “Mencetak Generasi IT dan Knowledge Science yang Terampil dan Siap Kerja” yang digelar Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) DKI Jakarta, di Jakarta, Kamis.

Di samping itu, Gus Jazil juga menyampaikan bahwa penguasaan teknologi informasi oleh kader-kader muda NU dapat menjadi langkah untuk mempermudah dan mempercepat syiar ajaran ahlussunnahwal jamaah.

“Kita di NU ini juga butuh para penceramah yang bisa menguasai teknologi informasi, bisa membuat konten ceramah yang berdurasi singkat, yakni sekitar lima menit, tapi mudah dipahami dan disebar,” ujar dia.

Baca juga: Gus Jazil berikan motivasi pada para santri penghafal Al Quran Baca juga: Gus Jazil: Tangkal paham radikalisme dengan penguatan nasionalisme

Gus Jazil menambahkan, saat ini, NU menghadapi situasi dan tantangan yang berbeda dengan masa lalu sehingga mereka perlu beradaptasi dengan teknologi. Dengan demikian, menurutnya, kader-kader NU harus bisa melakukan percepatan budaya sesuai dengan perkembangan zaman melalui penguasaan terhadap teknologi informasi dan ilmu files.

“Itulah mengapa pelatihan seperti ini penting agar kita tidak ketinggalan dan mampu mengontrol sehingga kita tidak dijadikan ‘tempat sampah’ dari perkembangan teknologi yang canggih,” ucapnya.

Dia berpendapat pula pelatihan yang digelar oleh LPTNU DKI Jakarta tersebut bernilai penting dalam menunjang pengetahuan dan keterampilan kader-kader muda NU karena pada saat ini jumlah ahli teknologi informasi di Nahdlatul Ulama masih sedikit. “Padahal, ini adalah salah satu profesi terbaik saat ini,” tambah dia.

Menurut Gus Jazil, kecerdasan manusia terus mengalami perluasan, yakni dari yang dulu hanya dilihat melalui kecerdasan emosi, intelegensi (IQ), dan kecerdasan spiritual, sekarang menjadi dilihat pula melalui kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan.

“Itu yang kita latih karena kita butuh itu. Di zaman unique ini, semua bergerak ke arah itu. Kecerdasan yang dibuat manusia sehingga memudahkan segalanya,” katanya.

Meskipun demikian, Gus Jazil mengingatkan para kader muda NU untuk mewaspadai dampak negatif perkembangan teknologi informasi. Di Redaksi Posnya, akses terhadap pornografi dan judi daring yang semakin mudah serta penyebaran berita bohong atau hoaks yang begitu cepat.

“Itulah mengapa pentingnya NU memperkuat SDM-SDM muda yang menguasai teknologi informasi, ilmu files, dan sebagainya,” kata dia.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya

Editor: Chandra Hamdani Noor

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *