Daya Saing Minyak Sawit Malaysia Kalah Dari Indonesia

featured image

InhuPost, KUALA LUMPUR – Dalam hal daya saing, minyak sawit asal Malaysia kalah dari Indonesia. LRedaksi Posn Pemerintah Indonesia telah mengurangi pungutan ekspor, yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar fokus untuk menguras stok karena mereka membangun kelebihan persediaan dalam beberapa bulan terakhir. Jelas, mereka telah mengurangi itu.

“Akibatnya, eksportir Malaysia merugi. Pertama-tama, foundation harga [Indonesia] lebih rendah ketimbang yang ditawarkan Malaysia,” kata David Ng, dari Iceberg X Sdn Bhd.

Bahkan, Indonesia telah memperpanjang pengabaian pungutan minyak sawit selama dua bulan hingga 31 Oktober 2022, untuk meningkatkan ekspor minyak sawit.

BACA JUGA: Kesejahteraan Petani Sawit di Nagan Raya Rendah, Pilih Pj Bupati Educated Petani

Sebab itu kedepan tutur Davis Ng, kemungkinan Malaysia juga akan memangkas pungutan ekspor. MPOB memiliki harga acuan untuk CPO. Jika harga acuan CPO terus turun, tentu saja bea keluar kena pajak untuk minyak sawit Malaysia juga akan turun.

“Berdasarkan harga referensi selama beberapa minggu terakhir, cukup jelas bahwa kita harus menerapkan pengurangan pajak,” kata Ng seperti dilansir InhuPost dari The Edge Markets.

Struktur pajak ekspor minyak sawit Malaysia mulai dari 3% untuk CPO dalam kisaran RM 2,250 hingga RM 2,400 per ton. Tingkat maksimum ditetapkan pada 8% untuk harga yang melebihi RM 3,450 per ton.

BACA JUGA: Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Naik Lagi, Masih Didukung Permintaan India

David Ng menambahkan bahwa CPO terus diperdagangkan dengan potongan harga yang signifikan dibandingkan minyak kedelai pada US$ 593 per ton, meskipun ia memperkirakan bahwa ini bisa menurun menjadi sekitar US$ 300.

“Jika melihat minyak nabati, minyak sawit sepertinya paling menarik dari segi harga. Jika Anda melihat minyak sawit hingga minyak kacang, perbedaan harganya sekitar US$ 600 dan tidak bisa lebih dari itu. Walau perbedaan harga bisa saja dikurangi menjadi US$ 300,” katanya.

Lebih lanjut tutur David, pada akhirnya, kita harus melihat minyak sawit memainkan peran yang lebih besar dalam pasar minyak nabati karena masih sangat melimpah. “Serta harganya lebih murah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya,” katanya. (T2)

Post Views: 310

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Update, kemudian be half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *