Ternyata Tantangan Masih Menunggu Industri Minyak Sawit

featured image

InhuPost, KUALA LUMPUR – Menurut CEO Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) Wan Aishah Wan Hamid, munculnya isu-isu keberlanjutan tampaknya belum akan mereda , karena lebih banyak tantangan menunggu industri minyak sawit.

Menurut Wan Aishah, industri kelapa sawit telah menghadapi berbagai tantangan keberlanjutan sejak beberapa dekade terakhir, mulai dari tuduhan deforestasi dan pengurangan satwa liar yang terancam punah hingga pemanasan worldwide, keberlanjutan biofuel berbasis kelapa sawit, dan masalah kerja paksa baru-baru ini yang diangkat di KITA.

Di Redaksi Pos tantangan bagi industri kelapa sawit adalah munculnya undang-undang baru terkait perubahan iklim dan deforestasi internasional yang berpotensi menjadi hambatan perdagangan.

BACA  JUGA: IPB University Bentuk Pusat Studi  Sawit, Koordinasikan Penelitian dan Kajian Sawit

Potongan undang-undang ini adalah hasil dari negara-negara yang berusaha untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim dengan menghilangkan karbon, membatasi pemanasan worldwide dan mencapai netralitas karbon atau nol bersih pada tahun 2050.

“Sejumlah perkembangan legislatif telah muncul, misalnya European Inexperienced Deal pada tahun 2021 yang mencakup Carbon Border Adjustment Mechanism, yang dirancang untuk mengenakan pungutan atas barang-barang impor yang diproduksi dengan emisi GRK (gasoline rumah kaca) yang tinggi,” kata Wan Aishah dalam pidatonya di Global Palm Oil Sustainability Convention (IPOSC) 2022 pada Selasa (13 September), seperti dilansir The Edge Mareket.

Selain itu, Wan Aishah mengatakan Peraturan UE tentang Produk Bebas Deforestasi yang akan datang, serta Rancangan Undang-Undang Kehutanan AS akan menghukum produk yang rantai pasokannya ditemukan terdapat unsur deforestasi.

BACA JUGA: Stok CPO Malaysia Diprediksi Melonjak Diatas 2 Juta ton

“Kebijakan dan undang-undang ini dapat membentuk hambatan perdagangan tidak langsung, karena negara berkembang seperti Malaysia akan dikenakan biaya kepatuhan yang lebih tinggi untuk mendapatkan akses pasar. Kelapa sawit akan menjadi salah satu dari sedikit komoditas yang diteliti karena perannya yang dirasakan dalam mendorong deforestasi,” katanya. (T2)

Submit Views: 306

Dapatkan substitute berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Info Exchange”, caranya klik hyperlink InhuPost-Info Exchange, kemudian be a half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *