KONI: Tuan rumah PON 2028 segera diputuskan

featured image

Penentuan tuan rumah PON XXI2028 akan diputuskan pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Tahun 2022 …

Jakarta (Redaksi Pos) – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyebutkan tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-22 pada 2028 akan segera diputuskan.

Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Tuan Rumah PON XXII Tahun 2028 telah tuntas melakukan visitasi, setelah menerima pendaftaran dua provinsi yang berkomitmen menjadi tuan rumah bersama, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Penentuan tuan rumah PON XXI2028 akan diputuskan pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Tahun 2022 yang digelar usai penutupan Rakernas KONI 2022, besok (13/9),” kata Marciano dalam keterangan tertulis KONI di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menpora: Jangan ada lagi mutasi atlet untuk PON

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musornaslub KONI Tahun 2022 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin.

Pada Rakernas KONI 2022, Marciano juga menyampaikan perkembangan PON XXI/2024 bahwa pada awal tahun ini PON ke-21 telah dideklarasikan di Aceh, yang mana juga dihadiri oleh Menpora.

Kemudian, Ketua Panitia Besar PON XXI/2024 untuk wilayah Aceh dan wilayah Sumut yang dipimpin gubernur masing-masing telah dilantik Ketum KONI Pusat.

Dalam rangka meningkatkan kualitas PON, KONI juga sudah mulai mempersiapkan PON berikutnya, yakni PON XXII/2028.

Selain itu, dilaporkan juga bahwa KONI Pusat juga telah menjalankan digitalisasi dalam pengelolaan organisasi anggota.

Tak lupa, industri olahraga Tanah Air juga turut menjadi atensi KONI Pusat dengan terus mendorong penggunaan produk dalam negeri, khususnya UMKM untuk seluruh kegiatan olahraga sehingga karya anak bangsa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Baca juga: Slank suarakan dukungan NTB-NTT tuan rumah bersama PON 2028

Adapun yang hadir pada rakernas tersebut adalah anggota KONI Pusat, yaitu 34 KONI provinsi, 70 organisasi induk cabang olahraga maupun 6 organisasi fungsional, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) dari seluruh provinsi yang diharapkan mampu bersama KONI Provinsi meningkatkan kualitas pembinaan.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyampaikan atensi terhadap KONI terkait persiapan PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara.

“Ini pengalaman pertama untuk kita, melaksanakan Pekan Olahraga Nasional di dua provinsi, tapi saya yakin Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat dan jajarannya mampu melakukan ini,” kata Amali.

Apalagi, KONI Pusat telah sukses menyelenggarakan PON sebelumnya, yakni PON XX pada 2021 Papua.

“Saya berharap ada peningkatan dari sisi prestasi maupun pelayanan tuan rumah. Kesiapan tuan rumah menjadi penting. Saya mengimbau untuk memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Apa yang tersedia saya minta maksimalkan,” kata Menpora.

Baca juga: TPP KONI kunjungi NTT cek fasilitas calon tuan rumah PON 2028

Baca juga: NTT dan NTB punya nilai lebih sebagai calon tuan rumah PON 2028

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor: Redaksipos

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *