Menanti Harga TBS Sawit Kembali Melangit

featured image

InhuPost, JAKARTA – Setelah keran ekspor minyak sawit kembali di buka Joko Widodo pertengahan Mei 2022 lalu, Harga Tandan Buah segar (TBS) Sawit petani buannya melesat tapi malah terus merosot. Akhirnya Petani Sawit swadaya ketiban harga dibawah Rp 1.000/kg.

Disaat keran ekspor CPO distop, rupanya terjadi situasi yang tidak biasa yakni pabrik kelapa sawit mulai menolak Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang diproduksi, dengan alasan tangki timbun CPO mereka penuh, akibat tidak ada perdagangan yang dilakukan.

Kondisi ini membuat harga TBS Sawit petani pun rontok, bahkan beberapa pabrik ada yang menetapkan buka dan tutup pembelian TBS Sawit petani, kendati saat itu harga CPO masih tercatat tinggi.

BACA JUGA: Kebijakan DMO & DPO Diterapkan, Siapa Menanggung Beban

Sayangnya tatkala keran ekspor kembali dibuka, tidak serta merta membuat harga TBS Sawit petani melesat. Dimulainya kembali kegiatan ekspor CPO dan turunannya dari Indonesia menjadi salah satu alasan disamping adanya prediksi produksi yang akan kembali meningkat.

Merujuk catatan kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest), sepanjang Juni 2022 lalu kuota ekspor CPO Indonesi telah mencapai 3,4 juta ton. Bahkan upaya peningkatan kuota ekspor pun kembali diusulkan.

Padahal sebelumnya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar dunia pernah mencapai harga tertinggi sepanjang sejarah mencapai RM 6.632 (US$ 1.506,25) per ton, namun masa itu kini dengan cepat berlalu lRedaksi Posn hingga akhir Juni 2022 llau,  harga CPO melorot tajam mencapai RM 4.922 (US$ 1.117,42) per ton atau terdapat penurunan sekitar 22%.

BACA JUGA: Menuju Swasembada Daging, Berbekal Potensi Integrasi Sapi-Kelapa Sawit

Jelas melorotnya harga CPO ini juga bedampak pada harga TBS Sawit petani di Indonesia yang terus melorot. Menurut catatan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), paska pencabutan larangan ekspor CPO tanggal 23 Mei 2022 yang lalu belum  bisa menormalkan harga TBS sawit petani sawit swadaya seperti sebelum pelarangan ekspor CPO.

Harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah anggota di 10 Provinsi dan 14 Kabupaten pada pertengahan Juni 2022 mayoritas harga TBS Sawit petani Kembali mengalami penurunan. Kepala Bidang organisasi dan Anggota SPKS, Sabarudin mengatakan, harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah SPKS, per 13 juni 2022 lalu mayoritas kembali mengalami penurunan rata-rata sekitar Rp. 100 – 450/Kg dari harga TBS petani sawit swadaya tanggal 1 juni 2022 yang di pantau oleh SPKS.

BACA JUGA: Pembentukan Pusat Studi Sawit IPB, Perkuat Industri Sawit

“Harga TBS petani swadaya ini juga masih sangat jauh perbedaan dengan harga TBS yang di tetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi, kalau hitungan kita sekarang itu ada perbedaan sekitar Rp. 1.000 – 1.700/Kg dari harga rata-rata TBS beberapa provinsi Redaksi Pos Rp. 2.500 – 3.300/Kg,” katanya kepada InhuPost.

Lebih Lengkap Baca Majalah InhuPost Edisi Juli 2022

Put up Views: 3,356

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Recordsdata Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Recordsdata Update, kemudian be half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *