InhuPost, JAKARTA – Merujuk survei Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) mencatat para petani kelapa sawit masih kerap terjebak dengan keberadaan bibit sawit palsu. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka terjebak, diRedaksi Posnya 37 persen menjadi korban penipuan, 14 persen tergiur harga murah, 20 persen tidak mengetahui cara membeli benih yang compatible.
Selain itu, 12 persen di Redaksi Pos petani terjebak penggunaan bibit palsu karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10 persen tidak mengetahui lokasi pembelian benih compatible, serta 4 persen petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih compatible yang cukup jauh.
Untuk itu, diungkapkan EVP Plasma PTPN V, Arief Subhan, sesuai arahan CEO PTPN V, Jatmiko Santosa, PTPN V pun membuka tujuh sentra pembibitan sawit yang diperuntukkan khusus kepada para petani swadaya, diRedaksi Posnya Air Molek Kabupaten Indragiri Hulu, Tandun dan Sei Rokan Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, dan Sei Pagar Kabupaten Kampar.
BACA JUGA: PTPN V Bakal Sediakan 400 Ribu Bibit Sawit Unggul untuk Petani
“Guna mengatasi kendala-kendala itu, atas arahan Pak Jatmiko, sejak awal 2021 dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan berdiri, kita putuskan melepas bibit unggul yang selama ini hanya dipergunakan di kebun inti dan kebun plasma perusahaan, untuk juga dijual secara online kepada petani swadaya non plasma,” tutur Arief, dalam keterangan tertulisnya diperoleh InhuPost, belum lama ini.
Lebih lanjut kata Arief, pada 2022 ini program bibit sawit unggul PTPN V akan menyiapkan sedikitnya 400.000 bibit yang diperuntukkan khusus kepada para petani plasma dan swadaya. Tercatat, jumlah bibit sawit itu menurun dibandingkan dengan pertama kali program diluncurkan yang mencapai 1,1 juta bibit. (T2)
Submit Views: 141
Dapatkan replace berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Records Replace”, caranya klik hyperlink InhuPost-Records Replace, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.