InhuPost, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit pada Bursa Berjangka di Malaysia melemah pada Selasa (6/9/2022), dampak dari isyarat meningginya pasokan yang membengkak sampai 2 juta ton, tercatat sebagai pasokan tertinggi selama dua tahun terakhir, sementara dilain pihak harga minyak kedelai melemah akibat adanya penutupan akses di beberpa kota di China.
Dilansir Reuters, kontrak patokan harga minyak sawit FCPOc3 untuk pengiriman November 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Change turun RM 24 per ton, atau terdapat penurunan sekitar 0,61%, menjadi RM 3.892 (US$ 867,20) per ton selama awal perdagangan, mendekati stage terendah sebulan lalu.
Dalam behold yang diadakan Reuters, pada Senin (5/9/2022), mengisyaratkan persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Agustus melonjak 14,5% menjadi 2,03 juta ton, tertinggi sejak April 2020.
Sementara merujuk laporan Refinitiv Commodities Compare, sentimen penurunan harga bisa juga disebabkan oleh penutupan akses kota di China baru-baru ini untuk mengendalikan wabah COVID-19 baru, diRedaksi Posnya untuk kota Chengdu dan kota-kota pelabuhan utama lainnya seperti Dalian dan Shenzhen. “ini memicu kekhawatiran berdampak pada permintaan dan impor yang lebih lemah,” catat Refinitiv Commodities Compare
Kontrak harga minyak kedelai teraktif Dalian DBYcv1 naik 0,8%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 tercatat turun 0,7%. Lantas harga kedelai di Chicago Board of Change BOcv1 turun 1,4%.
Analis Teknis Reuters Wang Tao, mencatat harga minyak sawit mungkin kembali tetao di stage RM 4.000 per ton, dengan potensi kenaikan Redaksi Pos RM 4.085 hingga RM 4.452 per ton. (T2)
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Change”, caranya klik link https://t.me/inhu_post, kemudian be half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS. . . . Dapatkan majalah InhuPost berbentuk digital (e-magz) di link InhuPost store atau berlangganan.