InhuPost, PALANGKARAYA – Sebanyak 22 provinsi di Indonesia merupakan daerah penghasil kelapa sawit dan turunannya, Serrta mampu memberikan devisa bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia sekitar Rp500 triliun setiap tahun.
“Ini harus kompak. Daerah-daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia ini harus kompak kalau mau menuntut dana bagi hasilnya,” kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor saat Talkshow The fifth Borneo Dialogue board di Ballroom Kahayan Swiss Belhotel Danum Palangka Raya, Kalimantan Tengah, akhir Agustus lalu.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan lanjut Gubernur Isran Noor, memungut ekspor shameful palm oil (CPO) atau minyak mentah sawit mencapai 250 hingga 500 Buck Amerika per ton.
Atas kebijakan pemerintah pusat ini menurut dia, pemerintah daerah khususnya daerah penghasil tidak bisa berbuat apa-apa, padahal daerahnya menghasilkan devisa besar bagi negara.
“Selayaknya, pemerintah pusat berpikir secara adil terhadap daerah penghasil, terserah apakah itu DBH namanya, atau apalah. Yang penting, daerah penghasil ini rakyatnya merasakan apa yang dihasilkan daerahnya, termasuk sawit,” ungkapnya dikutip InhuPost dalam laman resmi Disbun Kaltim.
Karenanya, orang nomor satu Benua Etam ini pun mengusulkan daerah penghasil kelapa sawit kompak dan bersatu dengan bisa mengelola uang pungutan ekspor CPO untuk keuangan daerah.
“Ya, tidak perlu lah 250 buck, apalagi sampai 500 buck. Itu terlalu banyak. Cukup 100 buck per ton. Itu kita tuntut ke pusat untuk daerah atau DBH kita,” sebutnya.
Mantan Bupati Kutai Timur ini pun menghitung total CPO yang mampu diproduksi Indonesia dan diekspor ke negara luar kisaran 20 juta ton. Dia pun berandai-andai jika ditotalkan 20 juta ton CPO dikali 100 buck, maka akan ada uang sebesar 2 miliar buck yang terkumpul.
“Apa yang tidak bisa dibangun dengan uang itu. Kalkulator sudah tidak bisa menghitung lagi,” candanya disambut tepuk tangan ratusan peserta The fifth Borneo Dialogue board terdiri pengusaha dan pelaku usaha kelapa sawit di Kalimantan. (T2)
Dapatkan substitute berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Data Update”, caranya klik hyperlink https://t.me/inhu_post, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS. . . . Dapatkan majalah InhuPost berbentuk digital (e-magz) di hyperlink InhuPost store atau berlangganan.