Berikut Dampak EUDR Terhadap Petani Sawit – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Pada 6 Desember 2022 lalu, Komisi  Uni Eropa, Parlemen Uni Eropa, dan Dewan Uni Eropa mencapai persetujuan bersama sementara mengenai regulasi Uni Eropa (UE) tentang produk bebas deforestasi (EUDR). Kebijakan ini menuntut produk komoditas yang di impor ke Uni Eropa tidak memiliki catatan perusakan lingkungan atau pelanggaran HAM  pada rantai suplai-nya. Regulasi tersebut terutama diarahkan bagi impor komoditas dari Cina, tapi juga untuk komoditas seperti sawit, kedelai, atau cokelat yang kerap dituding melakukan deforestasi.

Adanya kebijakan ini juga menjadi perhatian organisasi lingkungan, lRedaksi Posn Undang-undang Rantai Suplai Uni Eropa bisa menjauhkan petani sawit. Pasalnya untuk bisa menjual ke Eropa, mereka akan diwajibkan melampirkan jejak rekam rantai suplai secara menyeluruh, strategi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, serta peta kebun secara factor.

Dilansir InhuPost dari DW, padahal komposisi petani sawit di Indonesia mencapai 40% dari complete lahan dan Malaysia serta sebagian besar tidak memiliki sertifikat berkelanjutan.

BACA JUGA: Jelang Libur Lebaran, Harga CPO KPBN 17 April 2023 Naik Rp 150/kg

Kelak, UE mewajibkan importir membuktikan di mana, oleh siapa dan bagaimana produknya dibuat, serta tidak ditanam di atas hutan yang dibabat setelah tahun 2020. Siapa pun yang melanggar akan diganjar dengan denda yang tinggi.

“Perkebunan sawit besar adalah pemenang terbesar, karena mereka memiliki kemampuan finansial untuk melacak di mana sawitnya ditanam,” kata Asisten Guru Besar Kebijakan Lingkungan di Dublin City University, Irlandia, Danny Marks.

Lanjut kata Danny Marks, penanggung kerugian terbesar adalah petani sawit, kecuali mereka memperoleh bantuan, lantas Uni Eropa didesak untuk ikut membantu proses sertifikasi bagi petani kecil, warga lokal, atau penduduk asli.

BACA JUGA: Harga Referensi CPO Menguat, Periode 16-30 April 2023, BK dan PE CPO Ditetapkan US$ 224/Ton

Lembaga konsultan hijau seperti Wild Asia telah berusaha membantu petani sawit untuk mampu melakukan proses sertifikasi sawit. Namun, regulasi baru Uni Eropa turut membuat mereka ketar-ketir, lRedaksi Posn kebijakan ini akan berdampak langsung terhadap petani. “Kebijakan ini akan berdampak pada banyak orang di banyak kawasan geografis yang berbeda,” tandas Direktur Eksekutif sekaligus pendiri Wild Asia, Reza Azmi. (T2)

Dibaca : 11,309

Dapatkan substitute berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Recordsdata Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Recordsdata Update, kemudian be a part of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *