InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) pada Bursa Berjangka Malaysia tercatat turun pada Kamis (27/4/2023) untuk sesi kelima berturut-turut, mencapai level terendah dalam sebulan terakhir, menyusul melorotnya harga minyak nabati lainnya.
Dilansir Reuters, patokan harga kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Juli 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 44, atau terdapat penurunan sekitar 1,23%, menjadi RM 3.526 (US$ 791,47) per ton selama awal perdagangan, terendah sejak 27 Maret lalu.
Diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan, Kasan pemerintah Indonesia selama paska lebaran bakal menerapkan kebijakan penurunan kuota kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) yan sebelumnya mencapai 450 ribu ton per bulan dikembalikan ke 300 ribu ton per bulan.
BACA JUGA: Berikut 4 Strategi Kemendag Terkait Kebijakan Minyak Goreng Sawit Paska Lebaran
“Lantas menurunkan rasio pengali dasar untuk kegiatan ekspor dari 1:6 menjadi 1:4, kebijakan ini akan efektif pada 1 Mei,” tutur Kasan dalam “Media Briefing Perubahan Kebijakan Pengendalian Minyak Goreng Pasca-Lebaran Tahun 2023”, Kamis (27/4/2023), dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT.
Merujuk Reuters, untuk kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 turun 0,1%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 1,1%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,3%. (T2)
The post Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Turun ke Level Terendah appeared first on InfoSAWIT.