6 Budaya Yang Menjadi Hal Kebiasaan Untuk Sehari-Hari Di Prancis

featured image

Ada beberapa hal Prancis yang tidak biasa yang sulit dipahami oleh seluruh dunia. Faktanya, ada banyak kebencian tentang Prancis yang menyebabkan kebutaan mereka yang tidak realistis. Bahkan jika Anda melepaskan prasangka itu, terkadang perilaku yang tidak biasa dari budaya Anda sendiri akan muncul.

Bahkan, orang-orang dari belahan dunia lain mungkin masih melihat pandangan kita tentang apa yang unik dan tak terpisahkan dari budaya, adat, dan tradisi Prancis kita.

1. Semuanya roti Orang Prancis menyukai baguette dan sering mengakuinya tanpa ragu. Karena kecintaannya pada roti, tidak heran melihat mereka berjalan di suatu sore setelah bekerja dengan dua baguette di tangan dan sepotong kecil sudah digigit. Makan roti adalah sesuatu yang lain.

Mereka tidak langsung memakan rotinya, tetapi sering memecahkan sepotong kecil roti dengan tangan mereka dan mengulangi prosesnya sampai roti siap. Roti juga diletakkan di atas meja dan bukan di piring. Berbicara tentang makanan, jika Anda makan dengan saus manis, sudah menjadi kebiasaan orang Prancis untuk memecahkan sepotong roti yang dicampur dengan sup manis.

2. Small Gourmands Anak-anak yang menyukai burger, scorching dog, sayap ayam, dan makanan gorengan lainnya di belahan dunia lain bukanlah hal baru. Tapi di Prancis, kita melihat anak-anak sering makan makanan orang dewasa. “Anak-anak bahagia di negara ini dapat mencoba berbagai hidangan, yang membantu mereka menghargai makanan enak sejak usia dini.

Bunga-bunga kecil manis mereka mengalami berbagai rasa, yang mungkin mengapa masakan Prancis hari ini telah menjadi dapur yang kita kenal sekarang, salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini tidak unik. Anda dapat mengikuti jejak mereka atau Anda dapat membenci kebanggaan mereka pada makanan mereka.

3. Gaya hidup yang sopan Bayangkan: seorang wanita ingin meninggalkan sebuah restoran dan seorang pria tak dikenal membantunya mengenakan jaket dan membuka pintunya. Di Amerika, wanita ini bisa disebut seks dan malu. Tapi di Prancis, itu tidak akan dianggap gender dan akan dianggap sopan santun Prancis. Penolakan perjanjian semacam itu akan dianggap tidak etis di Prancis. Ini adalah salah satu tradisi teladan Prancis.

4. Cipika-cipiki Ini adalah kebiasaan yang masih terkait dengan artikel sebelumnya. Orang Prancis suka mencium wajah kiri dan kanan orang yang mereka kenal, sebagai sapaan, mirip dengan budaya Cipika-Cipiki di Indonesia. Ikatan rangkap biasanya dilakukan Redaksi Pos dua wanita, seorang wanita dan seorang pria, dan kadang-kadang Redaksi Pos dua pria, terutama generasi yang lebih tua.

Di beberapa bagian Prancis, mereka melakukan ini hingga lima kali. Meskipun umum di Prancis, itu tidak umum di negara lain. Sangat menarik bahwa kereta itu ilegal, karena Anda tidak bisa mencium kereta.

5. Solidaritas bersama Tidak jarang dua orang Prancis yang tidak saling mengenal saling membantu bahkan dalam hal terkecil sekalipun. Misalnya, orang dapat secara sukarela membantu orang buta yang bahkan tidak mereka kenal, atau mereka dapat membantu orang tua membeli.

Meskipun ada praktik serupa di Prancis, di beberapa negara ada praktik yang tidak mengizinkan Anda menyentuh orang yang bahkan tidak Anda kenal, atau bahkan memberi Anda bantuan karena takut terjadi sesuatu yang buruk. Bahkan di beberapa negara, mereka hanya dapat menangkap Anda karena Anda telah menyentuh seseorang.

6. Donasi dan tidak membagi pengeluaran yang ada Di Amerika Serikat dan di negara-negara yang dipengaruhi oleh budaya Amerika, adalah hal biasa, misalnya, berbagi biaya restoran. Hal ini sering terjadi dengan kencan. Ini karena setiap orang bertanggung jawab atas pengeluaran mereka sendiri dan bukan untuk satu sama lain.

Namun, orang Prancis tidak terlalu menyukai praktik ini karena mereka melihatnya sebagai tanda keserakahan dan karenanya tidak nyata. Dalam situasi yang sama, Prancis tidak dihitung ulang dan akan membayar apa yang mereka anggap pantas, yang seringkali lebih dari yang dibutuhkan.

Hal ini sering menyebabkan kekacauan, karena beberapa akhirnya membayar lebih rendah daripada yang lain, yang juga merupakan sesuatu yang tidak dianggap baik oleh orang Prancis, yang berurusan dengan martabat dan kepercayaan diri.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *