SLKS Jadi Jalan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun Peroleh Sertifikat RSPO

featured image

InhuPost,  JAKARTA – Melalui pendekatan Sekolah Lapang Kelapa Sawit (SLKS), telah menghantarkan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun, menjadi kelompok petani sawit swadaya di Kabupaten Indragiri Hulu memperoleh sertifikat praktik sawit berkelanjutan versi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Bermula dari kegiatan Pendampingan Pekebun Sawit Swadaya untuk Menerapkan Appropriate Agricultural Practices (GAP). Dimana program ini merupakan kerjasama Redaksi Pos Widya Erti Indonesia (WEI) dengan Unilever dan Daemeter Consulting yang berlangsung dari tahun 2017 sampai 2019 lalu.

Dalam program ini, penerapan GAP dilakukan melalui pendekatan Sekolah Lapang Kelapa Sawit (SLKS). Setelah terlaksana satu siklus SLKS, tercatat sebanyak 35 petani alumni SLKS yang berbakat dan memiliki minat yang tinggi untuk mengembangkan dirinya diberikan pelatihan yang berkaitan dengan kefasilitatoran, teknik fasilitasi, dan kelembagaan yang selanjutnya disebut dengan Petani Fasilitator (PF). Kemudian, para Petani Fasilitator tersebut diberikan kesempatan untuk memfasilitasi SLKS pada siklus kedua.

BACA JUGA: Masih 30%, Disbun Riau Genjot Perusahaan dan Petani Sawit Tersertifikat ISPO

Selanjutnya, berangkat dari keresahan para petani fasilitator mengenai kesulitan memperoleh pupuk, ketidakstabilan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, serta masalah hutang kepada Toke/tengkulak, para petani fasilitator lantas bersepakat mendirikan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun tahun 2019.

Disambung pada tahun 2020 dilaksanakan Proyek Penguatan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun untuk Standar Keberlanjutan dan Sertifikasi RSPO. Dikatakan Cahyo Risambodo dari WEI, proyek penguatan asosiasi ini diperlukan sebagai jalan menuju pemenuhan standar keberlanjutan sesuai Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk pekebun sawit swadaya.

“Proyek ini direncanakan untuk dilakukan selama 2 tahun, dari 2020 hingga 2022 dengan aim utama yaitu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Indonesia,” katanya kepada InhuPost.

BACA JUGA: Bedah Buku Sawit Untuk Negeri: Posisikan Sawit Secara Berimbang

Lebih lanjut kata Cahyo, WEI mendampingi proses pemenuhan P&C sertifikasi RSPO bagi para petani anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun ini pada bulan Februari tahun 2020 sampai dengan tercapainya Sertifikasi RSPO.

Selama periode tersebut telah dilakukan persiapan-persiapan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO termasuk didalamnya proses Audit yang berlangsung pada bulan Agustus 2021. Lantas guna lancarnya proses penerapa praktik sawit berkelanjutan, petani yang mengikuti sertifikasi RSPO telah menandatangani surat komitmen untuk menerapkan apa yang menjadi prinsip, kriteria, dan indikator RSPO.

Lebih lengkap baca Majalah InhuPost Edisi Januari 2022

Put up Views: 455

Dapatkan change berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Files Update”, caranya klik link InhuPost-Files Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *