Sederet Kebijakan Zulkifli Hasan Supaya Pasar Minyak Sawit Stabil

featured image

InhuPost, JAKARTA – Untuk meningkatkan ekspor nonmigas, Mendag Zulkifli Hasan telah melakukan berbagai strategi  dengan membuka akses pasar global melalui berbagai perundingan perdagangan internasional. Di  Redaksi Posnya melalui Penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic  Partnership Settlement (CEPA) pada 1 Juli 2022, pengesahan Undang-undang tentang perjanjian  Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan Pengesahan Undang-undang tentang  Perjanjian Indonesia-Korea CEPA pada 30 Agustus 2022.

Khusus komoditas kelapa sawit (CPO), Mendag Zulkifli Hasan menerbitkan kebijakan untuk  meningkatkan ekspor sawit dan harga tandan buah segar (TBS) sawit yang sempat terganggu. Kebijakan  tersebut diRedaksi Posnya dengan melakukan penghapusan sementara pungutan ekspor (PE) menjadi nol  dan pengenaan bea keluar yang lebih kecil terhadap CPO, serta beberapa kebijakan penyesuaian  lainnya untuk mempercepat ekspor CPO.

Di bidang perlindungan konsumen, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan pentingnya memastikan barang  yang beredar aman bagi konsumen. Untuk itu, Kemendag telah mengambil langkah tegas terhadap  pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar yang berlaku melalui kegiatan pengawasan.

BACA JUGA: Kemendag Pastikan Kebijakan DMO Sawit tak Akan Dihentikan

Mendag Zulkifli Hasan menekankan, capaian kerja 100 hari dalam mengemban tugas dan amanat  Presiden Joko Widodo akan terus dijaga dan ditingkatkan. “Salah satu kunci keberhasilan adalah  dengan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan sehingga dapat saling mendukung dan  memberikan ketenangan, ketentraman kepada masyarakat,” pungkas Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi diterima InhuPost, Senin (26/9/2022).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey yang turut hadir di acara  tersebut mengapresiasi dukungan Kementerian Perdagangan yang telah menjaga ketersediaan dan  stabilitas harga barang kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng. Bahkan harga minyak goreng sawit  top price sudah mengalami penurunan menuju titik keseimbangan baru. Selain itu, Aprindo juga  berharap dukungan dari Kementerian Perdagangan dalam pelaksanaan World Ritel Congress  yang akan digelar pada 11 November 2022 mendatang.

BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan Kembali Lepas “MINYAKITA” untuk Wilayah Timur Indonesia

Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI)  Adiwisoko Kasman turut mengapresiasi Mendag Zulkifli Hasan yang telah mengambil langkah tegas  dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng sawit melalui program Minyakita. Dalam waktu yang singkat  program tersebut telah meredam gejolak harga minyak goreng sawit di masyarakat. AIMMI juga meyakini  kebijakan lain yang diambil akan dapat diimplementasikan dengan sukses. (T2)

Post Views: 313

Dapatkan replace berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Change”, caranya klik link InhuPost-News Change, kemudian be half of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *