Kementrans-UMJ jajaki kolaborasi “smart village” di area transmigrasi

Kementrans-UMJ jajaki kolaborasi “smart village” di area transmigrasi

  • Rabu, 16 April 2025 21:06 WIB
  • waktu baca 2 menit
Kementrans-UMJ jajaki kolaborasi
Wamentrans Viva Yoga Mauladi bertemu dengan jajaran pengurus Universitas Muhammadiyah Jakarta di Kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta. ANTARA/HO-Kementerian Transmigrasi.

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi dan Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Muhammad Hadi membahas rencana kerja sama pengembangan wilayah transmigrasi, salah satunya pembangunan smart village.

“Dari diskusi kami ada beberapa potensi program yang bisa dikerjasamakan,” kata Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Rabu.

Pengembangan smart village tersebut merupakan penerapan dari riset yang telah dilakukan UMJ di lapangan.

Ia mengatakan bahwa universitas tersebut juga ingin memberdayakan desa-desa di kawasan transmigrasi menjadi desa wisata atau desa dengan potensi pertanian yang khas sebagai penghasil coklat, kopra, maupun komoditas unggulan lainnya.

“Hasil pengolahan produk pertanian yang ada, dari hulu sampai hilir di lakukan di kawasan transmigrasi,” ujarnya.

Viva Yoga pun menyambut inisiatif UMJ yang menyatakan akan membahas kolaborasi dengan Kementrans bersama beberapa universitas di Korea Selatan yang telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, ia juga menyampaikan kepada jajaran UMJ bahwa Kementerian Transmigrasi (Kementrans) telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam negeri lainnya, seperti IPB, ITB, dan UGM untuk membangun kawasan transmigrasi melalui Program Transmigrasi Patriot.

Ia menuturkan bahwa Transmigrasi Patriot merupakan salah satu program unggulan Kementrans yang terdiri dari Beasiswa Patriot yang akan menghasilkan sarjana penggerak transmigrasi dan Ekspedisi Patriot yang akan menghasilkan riset optimalisasi pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi.

Kuota beasiswa tersebut rencananya diberikan bagi 2000 orang untuk berbagai jenjang, yakni S1, S2, dan S3, yang akan disebar di 154 Kawasan Ekonomi Terintegrasi (KET) dan 10 KET Prioritas di berbagai wilayah di luar Jawa.

Viva Yoga mengatakan bahwa para peserta program tersebut akan diberikan tanggung jawab untuk menciptakan inovasi, kreasi, dan pengembangan kawasan transmigrasi menjadi smart village.

Ia menyatakan bahwa Program Transmigrasi Patriot bermanfaat untuk menyukseskan pembangunan nasional dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini bukan sekadar program beasiswa, tetapi gerakan nasional untuk membangun kawasan transmigrasi sebagai pilar ekonomi nasional,” ucap Viva Yoga.

Baca juga: Kemenhub Ajak Kemendikbud Cetak SDM Unggul Lewat Transmigrasi Patriot

Baca juga: Kementerian Trans-LPDP fokus pada program Transmigrasi Patriot

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Zverev melenggang mulus ke perempat final Munich

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Tenis Zverev melenggang mulus ke perempat final Munich Kamis, 17 April 2025 07:09 WIB waktu baca 3 menit…

    Kamis, SIM Keliling tersedia di lima lokasi Jakarta

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kamis, SIM Keliling tersedia di lima lokasi Jakarta Kamis, 17 April 2025 07:07 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *