
Megawati: Ilmu, iman, dan keberanian akan selalu menemukan jalannya
- Rabu, 16 April 2025 00:08 WIB
- waktu baca 2 menit

Saya sangat yakin bahwa kalau kita benar-benar menjadi manusia seutuhnya, kebenaranlah yang selalu pasti akan menang.
Jakarta (ANTARA) – Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengemukakan bahwa ilmu, iman, dan keberanian adalah fondasi yang akan selalu menuntun manusia menuju kebenaran yang hakiki.
Menurut Megawati Soekarnoputri, penting untuk menjunjung tinggi nilai kebenaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya sangat yakin bahwa kalau kita benar-benar menjadi manusia seutuhnya, kebenaranlah yang selalu pasti akan menang,” kata Megawati usai pertunjukan teater seni musik kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
Megawati menuturkan bahwa keyakinannya itu juga diperkuat oleh ajaran Buddha Gautama yang menyatakan bahwa kebenaran akan selalu menang.
Ia lantas mengaitkan pesan tersebut dengan kisah spiritual dan keberanian Bung Karno saat mengupayakan ziarah ke makam Imam Bukhari pada tahun 1956 di tengah tekanan ideologis dan pengekangan agama oleh pemerintah Uni Soviet kala itu.
Baca juga: Megawati hadiri teater seni musik Imam Al-Bukhari-Soekarno di GKJ
Baca juga: Indonesia-Uzbekistan perkuat kerja sama ilmiah di Pusat Imam Bukhari
Keberanian Presiden Soekarno saat itu, kata Megawati, bukan semata tindakan politik, melainkan wujud cinta akan ilmu, spiritualitas, dan sejarah Islam.
Permintaan Bung Karno untuk mencari dan berziarah ke makam Imam Bukhari, bahkan kemudian membuka kembali kesadaran umat terhadap warisan Islam di Asia Tengah.
“Permintaan yang kedengarannya sederhana itu adalah bentuk keyakinan spiritual dan kewibawaan politik seorang pemimpin,” ujarnya.
Megawati juga berbagi pengalamannya saat menziarahi makam Imam Bukhari pada bulan Oktober 2024.
Saat berdoa di pusara sang ulama besar, Megawati mengaku merasakan getaran spiritual yang mendalam dan membayangkan jejak perjuangan ayahnya.
Drama musikal yang disutradarai oleh Ahmad Fauzi dari Indonesia dan Valikon Kumarov dari Uzbekistan itu, menurut Megawati, bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan sebuah jembatan sejarah dan perasaan antarbangsa.
“Semoga kisah Imam Al-Bukhari dan Bung Karno ini menjadi pengingat bahwa ilmu, iman, dan keberanian selalu akan menemukan jalannya,” ucap Megawati.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Puan sebut akan ada pertemuan lanjutan Prabowo-Megawati
- Kemarin 16:04
Rekomendasi lain
Tahapan seleksi penerimaan calon praja IPDN
- 5 Agustus 2024
Program bansos 2025: Ini syarat dan cara daftar jadi penerima
- 17 Desember 2024
10 film bioskop terbaru beserta sinopsisnya
- 28 Oktober 2024
Cara cek pajak kendaraan online di Jawa Timur
- 20 Agustus 2024
Cara dan syarat balik nama sertifikat tanah
- 7 Agustus 2024
Cara dan manfaat cek IMEI di Kemenperin
- 8 Agustus 2024
Berkualitas harga terjangkau, ini daftar 8 sepatu lari lokal
- 19 September 2024