
Ekonom Unand ingatkan pentingnya disiplin fiskal jaga kurs rupiah
- Selasa, 15 April 2025 21:06 WIB
- waktu baca 2 menit

pengambil kebijakan perlu menjaga konsistensi kebijakan fiskal dan moneter,
Padang (ANTARA) – Pengamat ekonomi dari Universitas Andalas (Unand) Endrizal Ridwan menyampaikan sejumlah solusi bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah guncangan ekonomi eskternal, di antaranya adalah disiplin kebijakan fiskal.
“Pertama, pengambil kebijakan perlu menjaga konsistensi kebijakan fiskal dan moneter,” kata Endrizal Ridwan di Padang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Endrizal yang turut memberikan pandangan terkait pelemahan nilai tukar rupiah selama beberapa waktu terakhir. Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa ini melemah sebesar 40 poin, atau 0,24 persen menjadi Rp16.827 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp16.787 per dolar AS.
Untuk jangka panjang, ia menekankan pentingnya disiplin fiskal. Pemerintahan yang ramping, pengurangan ketergantungan pada utang dan optimalisasi belanja di masyarakat dinilai sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.
“Dengan demikian ruang fiskal kita akan lebih berdaulat dan tahan terhadap guncangan eksternal,” ujarnya.
Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi rencana Trump terapkan tarif semikonduktor
Baca juga: Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi terhadap dolar AS
Baca juga: Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.781 per dolar AS
Di saat bersamaan Bank Indonesia memiliki peran strategis dalam membantu menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebagai negara yang menganut sistem nilai tukar mengambang (floating exchanged rate), intervensi terhadap kurs disarankan untuk dibatasi.
“Biarkan pasar menyesuaikan nilai tukar. Fokus Bank Indonesia sebaiknya pada kestabilan harga dalam negeri,” kata Endrizal.
Intervensi terhadap kurs dinilai sering kali lebih bernuansa politis ketimbang ekonomis, terutama untuk menjaga rasio utang luar negeri. Oleh karena itu, ia berpendapat sebaiknya cadangan devisa digunakan langsung untuk membayar utang, bukan untuk menopang kurs secara artifisial.
Terakhir, ia menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan mata uang utama di dunia bukanlah sekadar fenomena ekonomi biasa. Di balik fluktuasi angka, terdapat dinamika global yang kompleks serta sinyal-sinyal kegelisahan struktural dalam perekonomian nasional.
Baca juga: Kurs rupiah menguat jadi Rp16.787 per dolar AS
Baca juga: Strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah
Baca juga: Rupiah menguat dipengaruhi sikap Trump yang “melunak” terkait tarif
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Langkah konkret menguatkan rupiah secara fundamental
- 19 Maret 2025
Rekomendasi lain
Daftar 15 gunung api yang populer di Indonesia
- 10 Juli 2024
Ingin mendapatkan BPJS kesehatan PBI gratis? Ini syarat dan caranya
- 17 Desember 2024
Cara dan syarat balik nama sertifikat tanah
- 7 Agustus 2024
Cara top up saldo GoPay pakai aplikasi BRImo
- 9 Agustus 2024
Lupa nomor NPWP? Ini cara cek NPWP dengan mudah
- 16 Juli 2024
Destinasi wisata baru di Yogyakarta
- 28 Oktober 2024
Dampak pelecehan seksual terhadap korban, trauma hingga isolasi sosial
- 29 September 2024
10 orang terkaya di Asia, salah satunya dari Indonesia!
- 15 Agustus 2024