InhuPost, PETALING JAYA – Merujuk informasi dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB), lembaga sawit Malaysia ini memproyeksikan produksi CPO pada 2022 akan sedikit lebih baik dibandingkan 2021 lalu.
MPOB memperkirakan produksi dalam negeri mencapai 18,30 juta ton pada 2022 dari 18,12 juta ton setahun sebelumnya – setelah dua tahun berturut-turut tidak ada pertumbuhan yang signifikan.
MPOB diperkirakan segera merilis statistik minyak sawit resmi tahun 2022 termasuk produksi CPO, Direktur Jenderal MPOB, Datuk Dr Ahmad Parveez Ghulam Kadir mengatakan, pihaknya berharap produksi CPO bisa lebih baik pada 2023 dibandingkan tahun 2022. “Kami akan mengungkapkan proyeksi kami untuk tahun 2023 di seminar tersebut,” katanya seperti dilansir StarBiz.
BACA JUGA: Ketidakpastian Masih Menghantui Sektor Sawit di 2023
Dia berpendapat, peningkatan produksi CPO akan bisa membantu meringankan ketatnya pasokan yang terjadi pada paruh pertama 2022 dan pada akhirnya membantu menstabilkan harga CPO tahun 2023.
Masih menurut Parveez, MPOB juga mengharapkan permintaan minyak sawit yang lebih kuat pada tahun 2023. “Kekhawatiran terus-menerus atas perang Ukraina-Rusia diperkirakan akan semakin mendukung permintaan minyak sawit pada tahun 2023. Dengan permintaan yang lebih kuat ini diperkirakan akan membatasi risiko penurunan harga CPO, lRedaksi Posn adanya prediksi produksi yang lebih tinggi,” jelas Parveez. (T2)
Dibaca : 460
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Info Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Info Update, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.