InhuPost, JAKARTA – Petani sawit swadaya di Jambi pun bersiap menuju penerapan prinsip dan kriteria Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), maupun Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), hanya saja masih butuh dukungan Infrastruktur dari Pemerintah.
Diungkapkan petani sawit swadaya dari Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Tanjung Jabung Barat, Jambi Alex Simamora, petani sawit telah berkomitmen untuk tetap menjaga lingkungan dalam berbudidaya perkebunan kelapa sawit, bahkan kata dia, petani juga sudah melakukan pengiriman berkas untuk segera bisa dilakukan audit ISPO dan RSPO.
Hanya saja diakui Alex, untuk mencapai itu butuh kerja keras dan kerjasama yang baik, terlebih biaya untuk mengurus sertifikasi minyak sawit berkelanjutan tidak murah, lantas tantangan di lapangan masih banyaknya petani sawit swadaya yang belum paham dengan manfaat penerapan praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan.
BACA JUGA: Diyakini Integrasi Sawit Sapi Bisa Berhasil
“Kebanyakan petani mempertanyakan dengan sertifikasi itu apakah bisa mendongkrak harga?” katanya kepada InhuPost, disela-sela acara Konferensi Minyak Sawit dunia di Nusa Dua, Bali, awal November 2022 lalu.
LRedaksi Posn kata Alex, petani masih memandang bahwa dengan tidak adanya perbedaan harga Redaksi Pos buah petani yang bersertifikat ISPO mapun RSPO dengan yang belum, membuat petani enggan mengikuti penerapan praktik sawit berkelanjutan. “Harapan kami pemerintah bisa membiayai proses sertifikasi ISPO tersebut. pembiayaan itu yang kami butuhkan,” tandas Alex. (T2)
Sumber: Majalah InhuPost edisi November 2022
Dibaca : 1,233
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik link InhuPost-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.