
Korsel: Korut akan tambah pasukan dan pasok drone bunuh diri ke Rusia
- Senin, 23 Desember 2024 16:06 WIB

Seoul (ANTARA) – Korea Utara tampaknya sedang bersiap untuk mengirimkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke Rusia, kemungkinan termasuk drone bunuh diri, untuk mendukung perang Moskow melawan Ukraina, kata militer Korea Selatan pada Senin.
Penilaian itu muncul setelah Korea Utara diyakini telah mengirimkan ribuan pasukan untuk berperang membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina, dengan jumlah korban diperkirakan sekitar 1.100, menurut badan intelijen Korea Selatan.
“Penilaian menyeluruh dari berbagai intelijen menunjukkan Korea Utara sedang bersiap untuk merotasi atau menambah penempatan pasukan (di Rusia), sementara saat ini sedang menyuplai peluncur roket 240 milimeter dan artileri self-propelled 170 mm,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS).
“Ada juga beberapa tanda (Korea Utara) bergerak untuk memproduksi dan menyuplai drone bunuh diri, yang pertama kali terungkap selama inspeksi langsung Kim Jong-un pada bulan November,” tambah JCS, yang mengaitkan langkah itu dengan upaya Korea Utara untuk mendapatkan pengalaman perang praktis dan memodernisasi sistem senjata konvensionalnya.
Bulan lalu, media Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong-un mengamati langsung uji coba berbagai jenis drone serang bunuh diri dan menyerukan produksi senjata skala penuh yang semakin penting dalam perang modern karena efektivitas biaya.
JCS mengatakan tidak ada tanda provokasi spesifik yang terdeteksi dari Korea Utara dan menambahkan bahwa negara tersebut fokus pada perluasan kerja sama militer dengan Rusia serta mengelola lingkungan domestik secara stabil menjelang pertemuan pleno partai penting pada akhir tahun.
Kendati demikian, militer tidak menutup kemungkinan Korea Utara dapat melakukan provokasi militer mendadak yang diperkirakan terjadi sekitar acara politik besar tersebut, seperti peluncuran rudal balistik jarak menengah yang dilengkapi dengan hulu ledak hipersonik.
Ke depan, JCS memproyeksikan Korea Utara akan melanjutkan provokasi “zona abu-abu” pada tahun depan, seperti meluncurkan balon pembawa sampah dan melakukan serangan gangguan GPS.
“Karena Korea Utara berkonsentrasi mendukung Rusia tahun depan, kemungkinan besar mereka akan merasa terbebani oleh (kemungkinan) menyebabkan ketegangan atau konflik militer yang bisa mengarah pada terbentuknya front perang baru,” kata JCS.
“Tetapi kebutuhan untuk kerja sama dalam berbagi informasi dengan AS serta membangun sikap kesiapan yang kuat sangat penting karena ada kemungkinan Korea Utara akan mencoba berbagai provokasi, seperti peluncuran rudal balistik antar benua atau uji coba nuklir untuk meningkatkan daya tawarnya terhadap AS,” tambah JCS.
Sumber : Yonhap
Baca juga: Korut akan produksi massal 'drone' untuk serangan bunuh diri
Baca juga: Korsel akan lipat gandakan produksi drone pada 2026 untuk hadapi Korut
Baca juga: Korea Utara kembali uji coba “drone” serang nuklir bawah laut
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Komentar
Berita Terkait
Presiden sementara Korea Selatan diperiksa terkait darurat militer
- 20 Desember 2024
Mata uang Korsel sentuh titik terendah terhadap dolar AS sejak 2009
- 19 Desember 2024
IU pernah takut berkolaborasi musik dengan artis internasional
- 19 Desember 2024
Korea Selatan investasi Rp11 triliun tingkatkan daya saing OTT Lokal
- 19 Desember 2024
BYD memasuki pasar mobil penumpang di Korea Selatan
- 19 Desember 2024
MK Korsel perintahkan Yoon serahkan dekrit darurat militer
- 18 Desember 2024
Profil Seo Hyun Jin yang memerankan peran utama di drama “The Trunk”
- 18 Desember 2024
Rekomendasi lain
Cara cek nomor akta nikah secara online
- 30 Juli 2024
Profil Kun Wardana calon wakil gubernur Independen Jakarta
- 3 September 2024
Tidak ribet, ini cara cek pajak kendaraan via online
- 20 Agustus 2024