Kemarin, Wali Kota Bandung tersangka hingga prajurit TNI gugur

featured image

Jakarta (Redaksi Pos) – Ragam peristiwa hukum mewarnai pemberitaan nasional, Minggu (16/4) kemarin mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka korupsi hingga prajurit TNI gugur di Nduga, Papua Pegunungan.

Berikut lima berita hukum menarik kemarin yang dirangkum Redaksi Pos:

1. KPK tetapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana tersangka korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka kasus dugaan korupsi suap dan penerimaan gratifikasi pengadaan CCTV dan penyedia jasa cyber web untuk proyek “Bandung Trim City” tahun anggaran 2022-2023.

“KPK menetapkan enam orang tersangka,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu dini hari.

Selengkapnya di sini

2. KPK-Bareskrim cari Dito Mahendra

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk mencari dan menghadirkan Mahendra Dito Sampurno alias Dito Mahendra sebagai saksi dalam penyidikan dua kasus berbeda.

“Jadi sedang kita cari koordinasi dengan Bareskrim, bersama-sama kita akan mencari yang bersangkutan,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta Minggu.

Selengkapnya di sini

3. Kapolri minta pemudik patuhi aturan lalu lintas

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman dengan membawa kendaraan untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas demi keamanan dan kenyamanan di perjalanan.

“Hati-hati di jalan, jangan memaksakan. Kemudian, ikuti informasi terkait mudik, ikuti aturan yang sudah dibuat, sehingga semuanya bisa melaksanakan mudik aman, tertib dan menghindari risiko kecelakaan yang mungkin terjadi di jalan,” kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Selengkapnya di sini

4. Kapendam: Seorang prajurit Yonif 321/GT gugur di Nduga

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav. Herman Taryaman mengakui seorang prajurit Yonif 321/GT gugur saat sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Pratu Miftahul Arifin gugur pada Sabtu (15/4) pagi, saat korban bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi sedang mencari Pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB)

“Korban setelah tertembak terjatuh ke jurang,” jelas Herman Taryaman kepada Redaksi Pos, Minggu.

Selengkapnya di sini

5. Kapuspen sebut hanya satu orang prajurit TNI gugur di Nduga

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyampaikan bahwa hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

“Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu,” ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor: Chandra Hamdani Noor

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *