BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat bencana Sumatera bertambah 13 orang. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan total korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera menjadi 1.154 orang hingga Rabu sore, 31 Desember 2025.
Paling banyak korban meninggal berada di Aceh, yaitu sebanyak 527 orang. Sementara korban meninggal di Sumatera Utara sebanyak 365 orang dan di Sumatera Barat 262 orang.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
BNPB juga melaporkan korban hilang bertambah 2 orang di Sumatera Barat. Dengan begitu, total warga yang dinyatakan hilang hingga saat ini menjadi 165 orang. “Korban hilang ada 31 orang di Aceh, 60 di Sumatera Utara, dan 74 di Sumatera Barat,” kata Abdul dalam konferensi pers penanganan bencana Sumatera, Rabu, 31 Desember 2025.
Ia melanjutkan, jumlah pengungsi berkurang 17.631 jiwa sehingga total warga yang masih mengungsi hingga Rabu ini menjadi 378.164 orang. Rinciannya, sebanyak 356.655 orang warga Aceh, 11.574 orang warga Sumatera Utara, dan 9.935 orang warga Sumatera Barat.
Banjir dan tanah longsor terjadi di 52 kabupaten dan kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di akhir November 2025. Penanganan bencana ini berstatus darurat bencana. Berbagai kalangan berkali-kali mengusulkan agar status bencana itu diubah menjadi bencana nasional. Tapi, pemerintah pusat tak menyetujui usulan tersebut. Hampir satu bulan setelah banjir dan tanah longsor, status penanganan bencana di setiap daerah bakal berbeda-beda,
Abdul Muhari mengatakan saat ini sudah ada 22 kabupaten-kota yang menetapkan status transisi darurat bencana. Kemudian sebanyak 5 daerah dalam proses penerapan pembuatan surat keputusan transisi darurat bencana.






