Kontras: Membungkam Kritik dengan Teror Masif di Era Prabowo

WAKIL Koordinator Bidang Eksternal Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Andrie Yunus melihat pola pembungkaman kritik berupa teror semakin masif di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Teror dilakukan terhadap jurnalis, aktivis, hingga pemengaruh dengan ancaman verbal hingga mengirimkan bangkai hewan.

“Pada tahun ini saja, bukan hanya pemengaruh, tapi mulai dari jurnalis Tempo yang dikirimi kepala babi sampai dengan bangkai tikus tanpa kepala,” kata dia saat dihubungi, Rabu, 31 Desember 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Andrie menduga negara melakukan pembiaran sehingga teror terhadap berulang. Negara juga tidak mampu melindungi warga negara, menangkap, dan mengadili pelaku teror. 

“Teror rerus meningkat tapi negara gagal memberikan perlindungan dan kepastian hingga keadilan untuk mengungkapkan fakta-fakta teror terhadap para korban,” kata dia. 

Andrie menduga negara membiarkan adanya teror terhadap warga. Negara seharusnya bisa mencegah teror dengan alat, sumber daya, dan anggaran yang ada. 

Namun, dalam konteks teror saat ini, Andrie melihat negara justru membiarkan dan tidak serius menangani teror. Bagi Andrie, pembiaran itu sebagai bentuk pelanggaran HAM. 

“Negara melakukan pelanggaran HAM karena dia diam. Karena dia tidak melakukan pengungkapan secara serius, karena dia gagal menyeret pelaku teror ke pengadilan gitu ya. Sehingga akhirnya terjadilah impunitas terhadap pelaku teror,” kata dia. 

Andrie pun menuntut negara melakukan pengungkapan secara serius. Negara harus membongkar dalang-dalang dibalik aksi teror. Keseriusan itu pula sebagai upaya menjaga iklim demokrasi. 

“Aksi-aksi teror ini kan upaya untuk meredam suara kritik publik yang sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan kontrol publik terhadap kekuasaan,” ujar dia. 

Tempo meminta konfirmasi mengenai ini kepada Menteri HAM Natalius Pigai. Namun, Natalius mengaku belum tahu ada teror terhadap warga. “Saya sendiri belum tahu. Jadi bagaimana saya percaya mereka diteror? oleh siapa? Karena apa?” kata dia dalam pesan singkat, Rabu, 31 Desember 2025.

Sebelumnya, aktivis dan sejumlah pemengaruh mendapatkan teror. Pemusik asal Aceh DJ Donny misalnya mengaku mendapat kiriman bangkai ayam dan surat ancaman. Selain Donny, pemengaruh asal Aceh bernama Shery Annavita mengaku dikirimi sekantung telur busuk dan mendapat tindakan vandalisme di mobilnya.

Tidak hanya itu, rumah Manajer Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik dikirimi bangkai ayam beserta pesan bernada ancaman. Teror terhadap Iqbal diduga berkaitan kerja-kerja Iqbal Damanik sebagai pengkampanye Greenpeace, terutama soal kritik terhadap kinerja pemerintah dalam menangani bencana Sumatera.

Ervana Trinakaputri berkontribusi dalam tulisan ini
  • Related Posts

    Jalur Puncak Bogor Ditutup Menjelang Penutupan Tahun

    SATUAN Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor menutup jalur menuju kawasan Puncak mulai dari Pos Bandung KM 46 exit Tol Ciawi, Simpang patung Ayam dan di Puncak Pass dari arah Cianjur…

    'Garis Badai' di Malam Tahun Baru Ternyata Kabar Hoax

    Jakarta – Viral beredar kabar di media sosial dan broadcast soal ancaman squall line atau garis badai yang akan melanda Jabodetabek saat malam pergantian tahun baru. Ternyata, kabar itu dipastikan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *