KEMENTERIAN Kesehatan menyampaikan cakupan imunisasi bayi dan baduta (bayi di bawah dua tahun) sampai saat ini masih belum merata dan belum mencapai target nasional. Direktur Imunisasi Kemenkes Indri Yogyaswari mengatakan capaian imunisasi bayi tahun ini menurun dari tahun sebelumnya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Berdasarkan data capaian imunisasi bayi lengkap Kemenkes, tren capaian imunisasi bayi dari tahun 2023 sampai 2025 menunjukkan tren menurun. Tahun 2023 capaian imunisasi bayi lengkap sebanyak 95,4 persen, tahun 2024 capaian imunisasi sebesar 87,7 persen.
“Target kita itu tahun 2025 untuk bayi lengkap 80 persen. Namun, per 14 Desember kemarin, baru 68,6 persen,” kata Indri saat ditemui di kantor Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan – Kementerian Kesehatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Desember 2025.
Berdasarkan keluhan yang Indri himpun dari tenaga kesehatan Puskesmas di daerah, capaian imunisasi lengkap yang rendah diduga karena adanya program makan bergizi gratis (MBG). Indri membantah kendala rendahnya target karena anggaran imunisasi banyak terserap untuk MBG. “Bukan soal anggaran ya. Lebih ke sumber daya manusianya. SDM-nya di puskesmas,” kata dia.
Indri menuturkan banyak tenaga kesehatan di daerah lebih fokus mengejar target pencapaian program MBG dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). “Jadi mereka ini agak kesulitan mengatur resources-nya untuk waktu yang bersamaan,” kata dia.
Namun, menurut Indri, adanya program baru bukan jadi alasan rendahnya target capaian imunisasi lengkap pada anak. “Pekerjaan rumahnya memang di kami itu, justru bagaimana mengintegrasikan program CKG dengan imunisasi. Karena puskesmas itu kan punya limitasi resources ya,” kata dia.






