PEMERINTAH Provinsi Jakarta memutuskan untuk meniadakan pesta kembang api untuk perayaan tahun baru 2026 mendatang. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan keputusan diambil sebagai bentuk empati terhadap bencana Sumatera.
Pilihan editor: Bagaimana Pemerintah Menyiapkan Rekonstruksi Sumatera
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Saya sudah memikirkan, yang paling utama tidak kemeriahan yang berlebihan, mewah-mewah itu tidak ada,” kata Pramono di kawasan Ancol Barat pada Jumat, 19 Desember 2025.
Kendati begitu, dia melanjutkan, sebagai Ibu Kota negara, Jakarta tentu akan diperhatikan oleh negara-negara lain dalam perayaan tahun baru mendatang.
Karenanya, kata dia, pemerintah provinsi Jakarta telah menyiapkan alternatif perayaan dengan menggunakan pesawat nirawak sebagai hiburan masyarakat.
“Yang jelas, kami tidak ingin menampakkan kemewahan berlebihan dan tidak punya empati dengan apa yang terjadi kepada saudara-saudara kita di Sumatera,” ujar Pramono.
Adapun bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi di Sumatera sejak 25 November lalu. Provinsi yang dimaksudkan antara lain Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Rekapitulasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat ada 1.059 jiwa yang meninggal di tiga provinsi akibat bencana ini.
BNPB juga memperkirakan, diperlukan anggaran sebesar Rp 51,82 triliun untuk membangun kembali Sumatera usai banjir. Dengan kondisi di Sumatera yang belum pulih, Pramono mengatakan pemerintah provinsi Jakarta pada momentum tahun baru nanti juga akan melakukan doa bersama.
“Nanti akan ada tempat secara khusus untuk merenung, berdoa, kontemplasi, terutama berkaitan dengan yang terjadi di Sumatera.”






