Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat 

Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat 

  • Selasa, 4 November 2025 22:38 WIB
  • waktu baca 2 menit
Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat 
Siswa di Kota Banjarmasin, Kalsel saat menikmati program makanan bergizi gratis. ANTARA/HO-Dokumen

…Kita sudah buat draf SOP agar program MBG bisa terlaksana dengan baik di semua sekolah

Banjarmasin (ANTARA) – Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Ryan Utama menyampaikan, program makanan bergizi gratis (MBG) di kotanya telah menyasar sebanyak 66 ribu penerima manfaat, yakni siswa dari berbagai tingkatan.

“Ada sebanyak 23 dapur MBG yang sudah beroperasi untuk melayani puluhan ribu siswa,” ujarnya di Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, program MBG yang digalakkan sejak awal tahun 2025 ini ke sekolah-sekolah di kotanya terus meluas dari semua tingkatan sekolah dan berjalan lancar.

“Alhamdulillah, sejauh ini semua berjalan lancar,” paparnya.

Sebagai dukungan Pemkot Banjarmasin atas program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini, ungkap dia, Pemkot melalui instansinya menyiapkan langkah dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan program MBG tersebut di sekolah-sekolah.

Baca juga: Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG

Penyusunan SOP dilakukan agar pelaksanaan MBG berjalan tepat sasaran, tidak asal-asalan dan menghindari terjadinya hal-hal yang diinginkan.

“Kita sudah buat draf SOP agar program MBG bisa terlaksana dengan baik di semua sekolah,” ungkap Ryan.

Dia mengharapkan, dalam waktu dekat akan dijalankan.

“SOP yang disiapkan yakni dalam setiap pembagian MBG, guru kelas wajib mendampingi dan mengarahkan murid untuk mengecek makanan lebih dulu, mencium aroma, memperhatikan kondisi fisik dan memastikan tidak ada hal yang mencurigakan,” tuturnya.

Baca juga: Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

Hal ini berkaca pascainsiden dugaan keracunan siswa beberapa waktu lalu. Makanya, pihak Disdik Banjarmasin menyusun SOP baru kepada setiap sekolah.

Menurut dia, ini upaya preventif Disdik untuk menumbuhkan kewaspadaan di kalangan siswa, agar tidak langsung mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kondisi kelayakannya.

“Soalnya rentan, anak-anak biasanya langsung makan tanpa tahu mana makanan yang layak dan sudah tidak layak. Dan dengan pendampingan guru, kami ingin mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan dikhawatirkan terjadi,” demikian katanya.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG

Pewarta: Sukarli
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kasi Datun Kejari HSU Kabur saat OTT, Sempat Tabrak Petugas KPK

    Jakarta – Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Hulu Sungai Utara, Taruna Fariadi (TAR), melarikan diri saat petugas KPK hendak menangkapnya dalam operasi tangkap tangan (OTT). Bahkan, Taruna…

    ODGJ Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Kebakaran

    Jakarta – Panti sosial di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar) dilanda kebakaran pagi tadi. Kebakaran terjadi pada bagian kantor. “Objek terbakar kantor Panti Sosial,” kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *