Tren DBD di Jakbar terus meningkat sejak awal 2025

Tren DBD di Jakbar terus meningkat sejak awal 2025

  • Selasa, 15 April 2025 13:08 WIB
  • waktu baca 2 menit
Tren  DBD di Jakbar terus meningkat sejak awal 2025
Petugas menunjukkan ember berisi jentik nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia di Kembangan, Jakarta, Jumat (4/10/2024). Pemprov DKI Jakarta melepas nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia guna menguatkan program pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom

Pemantauan itu dilakukan melalui peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan terkait DBD

Jakarta (ANTARA) – Tren warga yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti di Jakarta Barat (Jakbar) terus meningkat sejak awal 2025.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Sudinkes Jakbar) menyampaikan pada Januari 2025 terdapat 186 kasus DBD yang dilaporkan. Jumlah itu terus bertambah pada Februari menjadi 211 kasus dan pada Maret menjadi 254 kasus.

Baca juga: Tren kasus DBD di Jakbar naik drastis dua bulan terakhir

“Trennya meningkat dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan sampai 10 April pukul 12.30 WIB, terdapat 53 kasus DBD,” tutur Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.

Arum menyebut faktor kelembaban dan suhu udara menjadi faktor utama naiknya eskalasi kasus DBD di wilayah setempat.

“Berdasarkan prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), kesesuaian iklim untuk DBD pada Februari 2025, kelembaban udara mencapai 81 persen, di mana kelembaban optimum untuk nyamuk berada pada kisaran 71-83 persen,” ucap Arum kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kasus DBD kembali meningkat, Warga Jakbar diminta waspada

Sementara suhu udara di Jakarta Barat berkisar 25-32° Celcius (C), di mana suhu rata-rata optimum untuk perkembangan nyamuk berkisar dari 25°-27°C.

“Prediksi angka insiden DBD bulanan di Jakarta Barat itu 7,1 kasus per 100.000 penduduk,” ujar Arum.

Baca juga: DKI perluas penyebaran nyamuk Wolbachia ke Kembangan Selatan

Sudinkes Jakbar terus menggencarkan pemantauan vektor atau jentik nyamuk DBD dengan melakukan sidak jentik nyamuk ke rumah-rumah warga melalui peran juru pemantau jentik (jumantik).

“Pemantauan itu dilakukan melalui peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan terkait DBD,” imbuh Arum.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    PKK Aceh jajaki kerja sama dengan YJI tingkatkan kesehatan jantung

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi PKK Aceh jajaki kerja sama dengan YJI tingkatkan kesehatan jantung Rabu, 16 April 2025 06:06 WIB waktu baca…

    Peningkatan pelaporan SPT 2024 – Infografik ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Klinik pajak UI beri konsultasi pelaporan SPT…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *